Festival Beatrix Dijadikan Even Tahunan

| Editor: Doddi Irawan
Festival Beatrix Dijadikan Even Tahunan



SAROLANGUN — Festifal Beatrix 2017 di Kabupaten Sarolangun dibuka oleh Gubernur Jambi, H Zumi Zola, Rabu (5/7). Gubernur didampingi Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun, H Cek Endra dan H Hillalatil Badri.

Sebelum membuka festival, Zola berkeliling kota Sarolangun, sembari menyapa masyarakat. Zola keliling menggunakan mobil offroad, diikuti anggota komunitas otomotif.

Festival Beatrix dengan kegiatan lomba pacu perahu tradisional ini berlangsung di Taman Ancol, Sungai Batangtembesi, Sarolangun. Zola minta lomba pacu perahu kali ini lebih sukses dari tahun lalu.

“Saya berharap peserta pacu perahu ini tidak hanya berprestasi di kabupaten saja, tapi juga di tingkat provinsi bahkan nasional," kata Zola yang menambah hadiah untuk pemenang berupa uang Rp 10 juta.

Zola berharap lomba pacu perahu tradisional ini meningkatkan prestasi olahraga dayung di Provinsi Jambi. Pada PON lalu, ada atlet dayung Jambi meraih emas. Olahraga dayung termasuk handalan Jambi.

Zola ingin Festival Beatrix dapat lebih berkembang, dengan kemasan budaya dan tradisi masyarakat Sarolangun.

Bupati Sarolangun, Cek Endra, berharap pada lomba pacu perahu tahun depan juga ada piala bergilir dari Gubernur Jambi. Pemprov Jambi diminta ikut membantu even yang dijadikan agenda rutin tahunan ini.

Cek Endra menjelaskan, Festival Beatrix merupakan even pertama kali dilaksanakan, untuk mengingatkan jembatan yang dibangun pada masa Belanda pada 1936 oleh Raja Beatrix.

"Masyarakat biasa menyebut Beatrix. Untuk mengabadikannya, maka diadakan Festival Beatrix," jelas Cek Endra.

Cek Endra berjanji Festival Beatrix dijadikan ajang atau even tetap. Selain memberi hiburan bagi masyarakat, juga untuk menarik minat wisatawan datang ke Sarolangun.

Cek Endra mengakui banyak yang perlu dibenahi guna memeriahkan festival ini. Ia juga berharap ada peningkatan prestasi dan regenerasi pedayung handal asal Sarolangun.

"Animo masyarakat sangat tinggi. Dananya gotong royong," kata Cek Endra.

Lomba pacu perahu diikuti 36 peserta, terdiri dari 18 tim type A, 18 tim type B, memperebutkan total hadiah Rp 52 juta. Pembukaan lomba ditandai dengan pelepasan balon.

Lomba pacu perahu tradisional di Sarolangun ini sudah lama menjadi salah satu hiburan rakyat. Malah sudah menjadi tradisi. Lomba ini menjadi makin semarak dipadu dengan lomba panjang pohon pinang.

Ketua Panitia Festival Beatrix 2017, H Saipullah, menyampaikan, lomba pacu perahu merupakan kegiatan orangtua zaman dulu yang turun-temurun. Acara ini biasa diadakan sebagai tanda berakhirnya perayaan lebaran.

"Tujuan kegiatan pacu perahu memberikan semangat kekeluargaan, hiburan bagi masyarakat, juga mempromosikan pariwisata, dan perekonomian masyarakat," ujar Saipullah.

Festival Beatrix dilaksanakan pada 4 - 6 Juli, di Tepian Ancol Sarolangun, di depan rumah dinas Bupati Sarolangun. Ada dua kategori perahu yang dilombakan, yakni type A Traditional Canoe dengan jumlah anak perahu 18 orang, dan type B Traditional Canoe dengan 12 anak perahu (pendayung).

Lomba pertama, type A, antara Tim Sakti Alam Berajo Bernai dan Tim Burung Dendang Abadi. Acara ini disambut antusias masyarakat yang memadati pinggiran Sungai Batang Tembesi. (infojambi.com)

Laporan : Yudi Pramono

 

Baca Juga: Festival Beatrix, Zumi Zola Lepas Lomba Pacu Perahu Tradisional

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya