“Kami akan mendorong 11 KKKS itu bisa mempertahankan Proper Emas, dan mendorong 26 KKKS yang memperoleh Proper Hijau bisa naik ke Proper Emas,” terang Wahju.
Wahju menjelaskan, industri hulu migas berkembang tidak lagi hanya berbisnis di minyak dan gas. Berkembangnya bisnis di penyimpanan karbon menjadi bisnis baru di industri hulu migas di Indonesia.
Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016
Komitmen pemerintah mencapai nett zero emission pada 2060, mendorong kebijakan bisnis Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization Storage (CCUS). Ini jadi angin segar bagi industri hulu migas yang berpotensi besar menyimpan karbon.
“Pada 24 November 2023 Presiden RI melakukan groundbreaking proyek CCUS Ubadari yang dioperasikan oleh BP. Ini tentu menjadi milestone penting untuk proyek CCS/CCUS lainnya,” kata Wahju.
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
Saat ini tercatat 2 proyek CCS/CCUS yang sedang dikembangkan, yaitu CCUS Ubadari dan CCS Sakakemang. CCS Ubadari berfungsi menginjeksi sekitar 25 juta ton CO2 sampai 2035 ke reservoir Lapangan Vorwata dari potensi kapasitas penyimpanan CO2 hingga 1,8 Gt.
Sedangkan di CCS Sakakemang memiliki potensi penyimpanan hingga 20 juta ton. Tidak hanya dalam bentuk CCS/CCUS, low carbon initiatives lainnya juga digalakkan, misalnya program zero flaring, optimasi fuel dan konversi gas to wire (elektrifikasi).
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
Wahju menyampaikan, CCS/CCUS juga akan berkontribusi meningkatkan penilaian, terkait pengelolaan lingkungan di industri hulu migas. Dia optimis kedepan ketaatan industri hulu migas terus meningkat dan semakin banyak KKKS memperoleh Proper Emas.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com