Aan orang yang berhasil mendarat pertama di lokasi tersebut, untuk memastikan personil selanjutnya turun dengan aman di objek-objek di sekitar lokasi.
Saat personil kelima hendak turun, lokasi kembali diselimuti kabut cukup tebal. Proses rappeling anggota kelima cukup dramatis.
Baca Juga: Nelayan Belum Ditemukan, Ini Upaya Camat dan Basarnas…..
Keputusan Jump Master dari Basarnas yang berada di helikopter memutuskan tetap menurunkan personil kelima, karena dia dokter kesehatan yang sangat dibutuhkan di lokasi ketika itu.
Karena proses rappeling yang sangat cepat, beberapa barang yang masih berada di helikopter tidak sempat diturunkan. Lokasi heli hovering (berhenti di udara) mulai dikelilingi kabut tebal.
Baca Juga: Breaking News : Dua ABK Diyakini Masih Terapung, Tim Basarnas Butuh Helikopter
Setelah seluruh Tim Udara mendarat di lokasi, mereka langsung mencari lokasi korban.
Dengan berjalan kaki sekitar 200 meter, akhirnya mereka menemukan titik lokasi korban pertama kali di lokasi, dan langsung melakukan penanganan awal.
Baca Juga: BPBD Belum Kerahkan Helikopter Cari Nelayan Korban Gelombang Besar
Mereka membagi tugas. Tim Dokkes langsung melakukan penanganan terhadap seluruh korban.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com
