Airlangga Hartarto Hadiri IPEF, Pakar: Momentum Diplomasi Politik dan Ekonomi

Indonesia akan merasakan manfaat secara politik dan ekonomi dengan bergabung bersama kerangka Ekonomi Indo-Pasifik yang baru atau IPEF (Indo-Pacific Economic Framework).

Reporter: BS | Editor: Admin
Airlangga Hartarto Hadiri IPEF, Pakar: Momentum Diplomasi Politik dan Ekonomi
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto || Foto : BS
Airlangga menjelaskan realisasi investasi AS di Indonesia tahun 2021 sebesar US$2,54 miliar atau sekitar Rp37,5 triliun. "Investasi AS ke Indonesia masih sangat kecil, sehingga perlu didorong lebih banyak investasi AS ke Indonesia," kata Airlangga saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan (Mendag) AS Gina Raimondo di sela Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Indo-Pasific Economic Framework ( IPEF) for Prosperity, 8-9 September 2022 di Los Angeles, Amerika Serikat.
 
Kondisi perekonomian Amerika sendiri sedang tidak baik-baik saja. Mereka dibayangi resesi dan perlambatan perekonomian. Namun menurut Riza, masih besar peluang Amerika sebagai negara dengan kekuatan ekonomi besar. “Kita lihat langkah Amerika selama ini fokus mereka masih mengatasi dampak kemungkinan resesi yang melanda. Saya kira kalau dikaitkan dengan kerangka kerja IPEF, sebetulnya yang disasar Amerika utamanya  mengalihkan sumber-sumber, atau akses ekonomi mereka dari China,” ungkap Riza.
 
Dari kerangka kerjasama IPEF ini, diharapkan bisa membawa manfaat bagi Indonesia dan 13 negara anggota lainnya. “ Ini forum gagasan untuk kerangka kerja bersama 14 negara yang terlibat didalamnya, impactnya perlu kita lihat apakah ada hal hal konkret, misal dalam hal peningkatan investasi Amerika di negara ASEAN, terkhusus Indonesia, itu perlu dilihat dulu, seberapa peluang bisnis industri mereka bisa mendorong untuk melakukan ekspansi bisnis sesuai dengan kerangka kerja yang dirancang.” tandas Riza.
 
Sokong Pemulihan
 
Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan upaya pemerintah untuk menarik investasi dan mempromosikan potensi kerja sama ekonomi adalah kewajaran yang patut dilakukan. "Saya kira apa yang disampaikan oleh Pak Menko adalah sebuah kewajaran. Sesuatu yang normatif sekali. Semua pejabat apalagi Menko Perekonomian memang harus menyampaikan ajakan itu," ujarnya.

Bersambung ke halaman berikutnya

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya