Training ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pencegahan penyebaran mis-disinformasi Pemilu 2024. Para peserta mempelajari tentang tantangan mis-disinformasi Pemilu 2024, polarisasi politik, mengenali model dan bentuk gangguan informasi dan kampanye negatif, serta kampanye hitam dan malpraktek pemilu.
"Kami berharap kawan-kawan jurnalis setelah mengikuti pelatihan bisa menyebarluaskan ilmu yang didapatkannya ke ruang redaksi masing-masing, dan mengaplikasikan dalam pekerjaan kita sehari-hari," ucap Gresi.
Baca Juga: Terkait Ornamen Natal Berlafaz "Allah", Kapolresta Gelar Pertemuan dengan PWI dan AJI
Sementara itu, Zainul, jurnalis Jambi One, mengakui pelatihan yang gelar AJI Jambi ini sangat berguna. Dia yakin akan membawa banyak manfaat bagi profesi jurnalis yang banyak bersinggungan dengan informasi.
"Pelatihan ini sangat bermanfaat. Semoga kedepannya diadakan terus dengan tema berbeda," ujar Zainul.
Baca Juga: AJI dan PH Ajak Jurnalis Perhatikan Isu Lingkungan
Nurika Manan, dalam materinya menyampaikan tiga tipe gangguan informasi, diantaranya mis-informasi, dis-informasi dan mal-informasi.
Ia menjelaskan, mis-informasi adalah informasi yang disebarkan salah, tapi orang yang membagikan percaya informasi itu benar.
Baca Juga: Ogah Sebar Proposal, AJI Jambi Gelar Konferta di Perkampungan
Dis-informasi adalah informasi yang salah dan sengaja disebarkan dengan tujuan tertentu.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com