Penulis : M Hary Rofagil || Editor : Redaksi
INFOJAMBI.COM - Kericuhan kembali terjadi akibat gagalnya massa aksi demonstran menembus barisan barikade polisi untuk masuk ke dalam gedung dewan.
Tak hanya batu, massa pun melempar petasan dan berbagai benda ke arah polisi. Pasukan polisi bertameng hanya berjejer 2 baris di depan pintu masuk gedung dewan. Tameng diarahkan ke atas untuk melindungi kepala dan badan.
"Tolong... tolong.... sudah kalian pulang. Hentikan semua ini. Apakah ini cara menyampaikan aspirasi rakyat?!" begitu teriak salah seorang polisi tersebut melalui pengeras suara.
Pantauan Infojambi.com di lokasi, sekitar pukul 15.30 Wib, massa aksi masih sempat melempari polisi yang berada di dalam gedung dewan memakai batu. Namun polisi sudah lebih dahulu melakukan gencatan senjata sembari sesekali menembakkan petasan dan gas air mata.
Polisi terlihat hanya diam dan bertahan dengan tameng saat dilempari batu. Tak lama, para mahasiswa meminta agar temannya yang lain berhenti melempar karena sudah tidak kondusif.
"Tahan dulu woi punya otak ndak?!, itu bukan dari mahasiwa pak. ujar salah satu massa kepada temannya di lokasi.
Keadaan lokasi sekitar cukup mencekam. Sekitar pukul 16.30 Wib, akhirnya para petugas kepolisian dengan tangan kosong pergi keluar kawasan kantor gubernur untuk membubarkan massa yang terus melempari batu.
Aksi saling kejar-kejaran terjadi sampai sampai ke area taman angrek dan sekitarnya. Beberapa orang dari massa dapat diamankan karena diduga provokator.***
Baca Juga: Al Haris Lantik Pengurus HMPM Padang
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE
