PENULIS : TEGUH
EDITOR : WAHYU NUGROHO
Baca Juga: Ultah ke-44, H Al Haris Gelar Sunatan Massal
INFOJAMBI.COM - Bupati Merangin H Al Haris pada Rabu (11/9/2019), sore, memberi kuliah umum mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Jambi (Unja) di Aula Rektorat Unja Mendalo Jambi.
Materi yang disampaikan H Al Haris pada kuliah umum yang diikuti ratusan mahasiswa itu, terkait inovasi pemerintah dan politik anggaran dalam tata kelola pemerintahan daerah (Pemda).
Baca Juga: Zulkifli Hasan : Ada Yang Lebih Buruk Dari Zola Belum Ditangkap
Dikatakan Bupati Merangin, dalam berinovasi itu ada dua kategori, pertama inovasi untuk sebuah pencitraan dan yang satu lagi berinovasi karena ingin membangun kota yang berdasarkan kebutuhan daerah.
‘’Memimpin kabupaten itu sungguh luar biasa, kompleksnya dalam menghadapi masalah yang ada di daerahnya. Apa lagi Merangin kabupaten terluas wilayahnya di Provinsi Jambi," ujar H Al Haris.
Baca Juga: H Al Haris Buka Orientasi Fungsionaris Partai Golkar
Mulai dari infrastruktur, kesehatan, pendidikan, sosial dan sebagainya terang bupati, sementara anggaran Kabupaten Merangin itu 60 persen sudah habis oleh anggaran belanja pegawai.
"Jadi untuk membangun daerah itu tinggal 40 persen saja. Jika kita hanya mengandalkan dana itu, maka akan sangat lambat pembangunan daerah, untuk saya berusaha sekuat tenaga melobi dana-dana pusat, agar sebanyak mungkin bisa masuk ke Kabupaten Merangin," terang H Al Haris.
Dengan mengalirnya dana pusat ke daerah lanjut bupati, yang sering meraih penghargaan ditingkat nasional ini, percepatan pembangunan di Merangin bisa segera terlaksana.
‘’Dalam berinovasi, saya melakukan apa yang benar-benar kita temui dan yang dibutuhkan di lapangan, seperti ketika saya diperjalanan dicegat oleh warga yang melapor ada seorang ibu melahirkan meninggal dunia. Saya bertanya mengapa meninggal, ternyata bidan desanya yang tidak ada di tempat," cerita Bupati.
‘’Ahlamdulillah pada 2014 dengan biaya satu orang sekitar Rp 70 juta sampai tamat di Poltekes, sudah selesai sebanyak 80 orang. Setelah tamat, mereka saya kembalikan ke daerah masing-masing untuk dihonorkan menjadi bidan desa," jelas Bupati.
Dampaknya apa? Ternyata lanjut bupati, pada 2014 angka kematian bayi dan ibu di Kabupaten Merangin masih tinggi, pada 2018 drastis angka itu turun. Ini adalah sebuah realitas inovasi yang terjadi di daerah.
Guna melengkapi inovasi itu, bupati menambahkan inovasi program ‘dokter kerumah kita’ (home care). Progam ini ditunjang dengan armada ambulan yang lengkap dengan peralatan medis.
Jika ada warga yang mendadak melahirkan di desa, mobil home care ini siap membantu. Program home care ini, juga melayani pemeriksaan kesehatan para lansian di Kabupaten Merangin.
Sementara itu jika bicara sosial, kalau di Kabupaten Merangin masyarakat sangat merasakan anjloknya harga karet dan sawit yang menjadi andalam perekonomian masyarakat.
"Untuk menepis hal tersebut, kita buat Program Watanabe. Program ini mengajak masyarakat untuk menanam cabe di perkarangan rumah. Konsepnya sederana, jika ada beras ada cabe warga sudah bisa makan," tegas Bupati.
Sekedar diketahui, sekarang ini Kabupaten Merangin menempati peringkat keempat ekonomi yang stabil di tingkat Provinsi Jambi, walaupun tanpa tambang dan minyak.
Sedangkan untuk membantu pendidikan warga kurang mampu, diberi beasiswa bukan dalam bentuk uang, tetapi berbnetuk barang. Jika diberikan dalam berbentuk uang, belum sampai ke rumah sudah digunakan untuk kebutuhan lainnya.
Pada kuliah umum itu H Al Haris juga menjelaskan, keberadaan Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Merangin dan beasiswa hafizh Al Quran kepada anak-anak Merangin.
Menurut bupati, kita wajib memanusiakan anak-anak SAD ini. Kita bangun rumah dan pendidikan serta memberikan hak mereka sebagai warga negara. Kita harapkan SAD kita kedepannya bisa mandiri. Alhamdulillah sekarang sudah ada sebanyak 10 orang anak SAD yang hafal Al Quran.
Program ini penting terang bupati, karena anak yang hafal Al Quran akan mempermudah mereka melanjutkan jenjang pendidikan ke yang lebih tinggi lagi. Bagi anak hafal Al Quran yang ingin berkarir menjadi TNI dan Polri juga semakin mudah diterima.
"Insya Allah pada 2023 seluruh mesjid-masjid di Kabupaten Merangin imam mesjidnya sudah hafal Al Quran semua melalui program Beasiswa hafizh Al Quran yang sudah dijalankan,"terang Bupati.
Terkait Lansia, bupati telah memberikan pelayanan khusus, diantaranya pelayanan lansia di Puskesmas. Sekarang bukannya para Lansia yang pergi berobat ke Puskesmas, tapi dokter yang mengunjungi mereka.
"Kami juga ada program Bedah Rumah Lansia. Selain itu kami juga sedang menyiapkan desain kampung Lansia. Kampung Lansia itu, dikengkapi berbagai kebutuhan lansia, mulai sarana olahraga, ibadah dan pemeriksaan kesehatan," terang Bupati lagi.
Lansia merupakan orang tua yang harus dihargai dan diberi fasilitas. Jadi program Kampung Lansia itu bukan untuk siapa lansia itu, tapi semua lansia adalah orang tua yang harus dihormati dan dihargai, salah satunya memberikan fasilitas yang dibutuhkan.
H Al Haris mengaku punya tiga skema sosial di Merangin, pertama bagi warga yang baru lahir, perhatikan proses kelahiran mereka. Kedua, anak muda harus fokus pendidikannya dan yagn ketiga perhatikan kehidupan para Lansia.
Bupati juga berinovasi dengan program Pendidikan Subuh, mengajak masyarkat beramai-ramai memakmurkan masjid pada Subuh dengan Shalat berjemaah dan pendikan subuh untuk anak-anak sekolah.
Selain itu, juga ada Inovasi program Pertisun (Perjalanan pejabat tidur di dusun). Program ini sekaligus mengajak pejabat yang lahir di kota bisa tahu kondisi di dusun. Program ini juga menepis laporan Asal Bapak Senang (ABS).
Bagaimana bisa ABS jelas bupati, kalau semua sama-sama menyaksikan apa yang terjadi didusun. Tidak ada jarak dan batas antara pejabat dengan masyarakat. Pejabat siap dikritik oleh masyarakat.
"Kita tidak merepotkan masyarakat yang kita kunjungi tersebut. Selama saya memimpin tidak akan bisa membuat sejahtera semua rakyat saya, tetapi saya bertekad membuat mereka tersenyum dan bahagia. Harapan saya juga nanti adik- adik ini tamat bisa mandiri dan keluar dari Unja bisa menjadi anak-anak yang terpelajar bekerja dan berbaut dengan masyarakat," harap Bupati.
Dipenghujung pemberian materi kuliahnya, H Al Haris memberi motivasi bagi para mahasiswa Fisopol Unja, jika sudah tamat kuliah nanti, bisa membuka lapangan pekerjaan, walaupun jauh berbeda dari ilmu yang didapati di bangku kuliah. Tamat kuliah harus bisa mandiri dan jangan terpaku oleh orang lainnya.
Rektor Unja Prof. Dr. Joni Najwan mengatakan, bahwa materi kuliah umum yang disampaikan Bupati Merangin itu, bisa menjadi masukan dan menambah wawasan bagi para mahasiswa Fisipol Unja.***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com