Sebagian besar wilayah di Provinsi Jambi sangat rawan karhutla. Titik panas (hotspot) muncul sepanjang tahun, dan tersebar merata di 11 kabupaten/kota. Pada 2023 terdapat 4.157 titik, terbanyak di Tanjungjabung Barat (885 titik) dan Batanghari (863 titik).
"Sampai 30 November 2023, tercatat 1.414,89 hektar hutan dan lahan terbakar. Kejadiannya di sembilan kabupaten/kota, dengan jumlah terbanyak di Sarolangun (202 kejadian)," ungkap Sani.
Baca Juga: Gubernur Tinjau Peningkatan Kualitas Jalan Pemukiman Kumuh
Abdullah Sani menghimbau seluruh elemen agar saling berkoordinasi dan bekerja sama menangani karhutla. Tetap siaga dan waspada. Lakukan upaya antisipasi sedini mungkin.
Penanggulangan karhutla pada 2023 dilakukan berbagai kegiatan. Antara lain membuka 59 posko terpadu satgas karhutla di enam kabupaten.
Baca Juga: Zola Launching Pergub Pengendalian Karhutla
Posko-posko itu beroperasi selama empat bulan dengan pendanaan dari APBD Provinsi Jambi dan dunia usaha perusahaan perkebunan atau kehutanan penanggung jawab posko.
“Selain itu juga melibatkan multi stakeholders, seperti BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, instansi terkait dan masyarakat,” ujar Sani.
Baca Juga: Hadapi Kemarau, Ini Strategi Bupati Tanjabbar...
Pemprov Jambi mencanangkan berbagai program pencegahan karhutla. Diantaranya pengendalian dan penanggulangan karhutla, pengelolaan tahura (taman hutan rakyat), pembinaan pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan bencana alam, dampak lingkungan dan percontohan penerapan PLTB (Pembukaan Lahan Tanpa Bakar).
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com