Al Haris Harap Job Fair 2022 Serap Tenaga Kerja Jambi

Harapan itu disampaikan Al Haris Gubernur pada pembukaan Pameran Bursa Kerja (Job Fair) Virtual Provinsi Jambi 2022, di Kota Jambi, Rabu 28 September 2022.

Reporter: Tim Liputan | Editor: Doddi Irawan
Al Haris Harap Job Fair 2022 Serap Tenaga Kerja Jambi
bantuan

KOTAJAMBI, INFOJAMBI.COM - Gubernur Jambi, Al Haris, mengharapkan Job Fair 2022 menyerap tenaga kerja di Provinsi Jambi, dan membuka peluang seluas-luasnya bagi pencari kerja

Harapan itu disampaikan Al Haris Gubernur pada pembukaan Pameran Bursa Kerja (Job Fair) Virtual Provinsi Jambi 2022, di Kota Jambi, Rabu 28 September 2022. 

Baca Juga: Pemprov Jambi Sediakan 1.683 Pekerjaan di 50 Perusahaan

Pembukaan pameran dihadiri oleh Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Tenaga Kerja, Muhammad Yusuf.

Al Haris menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jambi dihadapkan berbagai masalah ketenagakerjaan. Angka kemiskinan dan pengangguran harus terus diantisipasi kedepannya.

Baca Juga: Nenek Ngatiyah, Hidup Sebatangkara, Berjualan Jamu Gendong Keliling Kampung

Bertambahnya penduduk, maka angkatan kerja bertambah pula. Ini berdampak pada penyediaan lapangan pekerjaan yang memadai. 

“Permasalahan kesempatan kerja ini menjadi semakin penting dan mendesak, karena keterbatasan kesempatan kerja yang tersedia." ujar Al Haris.

Penduduk Provinsi Jambi bisa dibilang menengah. Dibanding dengan provinsi lain lain, Jambi begitu luas dan masih banyak membutuhkan tenaga-tenaga kerja trampil. 

Wilayah Jambi yang luas merupakan modal. Jambi sebenarnya sangat memungkinkan mencetak lapangan pekerjaan. Di daerah lain, sudah tidak punya lahan untuk pekerjaan. 

“Kita masih bisa membuat kawasan industri, seperti di Kemingking, yang sudah masuk RPJM Jambi. Juga ada kawasan industri Ujung Jabung,” kata Al Haris. 

Al Haris menyebutkan, apabila digali lebih jauh, salah satu masalah penyebab pengangguran adalah kesenjangan informasi antara perusahaan dan pencari kerja. 

Seringkali perusahaan pengguna tenaga kerja menawarkan lowongan kerja, namun pencari kerja tidak bisa memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.

“Kekurangan skill, keahliaan. Hambatan seperti ini terjadi karena kurangnya media penyampaian informasi ke pencari kerja, terutama yang tinggal di pelosok,” kata Al Haris.

Kendala lain, daerah kurang terjangkau fasilitas informasi, seperti media cetak, eletronik dan internet. Informasi yang ada kurang up to date, sehingga informasinya tidak tepat.

Untuk memenuhi bursa kerja perusahaan, harus menyiapkan tenaga trampil dan siap pakai. Rata-rata tenaga kerja Indonesia cuma mengandalkan ijazah.

“Ini tugas kita, menyiapkan tenaga kerja, dan mendorong BLK di Jambi diambil alih pemerintah pusat, agar pelatihannya berstandar nasional dan internasional,” ujar Haris.

Al Haris menyambut baik Job Fair secara virtual ini, karena dapat memfasilitasi kedua belah pihak, antara pencari kerja dan pengguna tenaga kerja.

“Kedua belah pihak bisa berkomunikasi langsung, untuk mempercepat penempatan kerja. Job Fair virtual diharap selaras (link and match), antara tenaga kerja dan kebutuhan industri, sehingga dapat menekan jumlah pengangguran," pungkas Haris.

Dalam acara ini Al Haris memberikan secara simbolis bantuan pemerintah, berupa subsidi gaji kepada perwakilan sejumlah perusahan. ***

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya