“Lebih rendah dari nasional sebesar 21,6 persen pada 2022. Dengan sisa waktu efektif 2 tahun kurang, kita harus menurunkan 3 - 4 persen per tahun,” kata Haris.
Al Haris mengatakan, upaya percepatan penurunan stunting di Jambi diantaranya melalui bapak atau bunda asuh. Berdasarkan data akhir Juli 2023, sudah terhimpun 231 pemberi manfaat dengan 2.308 penerima manfaat.
Baca Juga: Haris - Khafid Semarakkan Puncak HKN ke-52
“Penerimanya terdiri dari balita stunting dan Keluarga Berisiko Stunting (KRS), dengan total paket bantuan 799.715.800 rupiah. Program ini strategi intervensi di luar pemerintah,” ungkap Haris.
Upaya penurunan stunting didukung dengan Surat Edaran Gubernur Jambi nomor 1813 tahun 2022, dan Instruksi Gubernur Jambi nomor 7 tahun 2023, serta SK Gubernur Jambi nomor 432 tahun 2023.
Baca Juga: Pemprov Diminta Cepat Perbaiki Jalan Putus Depan Kodim
Menyoal sekolah lansia, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha mengatakan, sekolah ini salah satu inovasi pascalansia yang fokus menangani stunting. Stunting harus dijadikan musuh bersama melibatkan seluruh komponen bangsa.
Hadir dalam acara ini, Kepala BKKBN diwakili Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Bonivasius Prasetya Ichtiarto, dan Direktur Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk BKKBN Mila Rahmawati. ***
Baca Juga: Al Haris Lantik Pengurus HMPM Padang
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com