Editor: Rahmad
INFOJAMBI.COM - Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi) telah melantik Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/11).
"Saudara Jenderal TNI Andika Perkasa. Apakah bersedia saya ambil sumpah berdasarkan agama Islam," ujar Jokowi.
"Bersedia," jawab Andika.
Pelantikan Andika berdasarkan Keputusan Presiden nomor 106/TNI Tahun 2021
Andika mengisi posisi Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun per November 2021.
Tokoh agama meletakkan Al Quran di atas kepala Andika selama pengambilan sumpah jabatan tersebut.
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara," ujar Jokowi mendiktekan sumpah jabatan yang harus diulang Andika.
"Saya akan menjunjung tinggi sumpah prajurit," sambungnya.
Dengan aturan yang tertuang di Undang-Undang TNI saat ini, Andika punya masa jabatan sekitar 13 bulan.
Ia akan memasuki masa pensiun saat berusia 58 tahun pada November 2022.
Jokowi juga menunjuk Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Dudung Abdurachman untuk naik pangkat guna mengisi jabatan KSAD tersebut.
Seperti Andika, Jokowi melantik Dudung sebagai KSAD hari ini juga di Istana Negara.
Dudung pun naik pangkat menjadi jenderal bintang empat. Pada kesempatan itu, Jenderal Dudung Abdurachman meminta prajurit tidak melakukan pelanggaran di Papua.
Dudung meminta para prajurit bekerja secara profesional. Ia tak ingin prajurit Angkatan Darat melakukan perbuatan yang menyakiti masyarakat Papua.
"[Warga] di Papua adalah saudara-saudara kita. Semua agar diperhatikan karena jangan sampai ada pelanggaran atau menyakiti masyarakat," kata Dudung dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan Jakarta.
Dudung menyebut akan berkeliling ke daerah-daerah usai serah terima jabatan. Dia ingin mengecek profesionalisme prajurit di setiap daerah operasi.
"Khususnya di Papua dan di Poso, saya akan lihat sejauh mana profesionalismenya," tutur Dudung.
Sebelumnya, Papua juga jadi fokus kerja Jenderal Andika Perkasa saat uji kelayakan dan kepatutan di DPR RI.
Andika ingin mengubah pendekatan TNI dalam menangani konflik di Papua.
Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus menyebut Andika berniat menggunakan pendekatan lunak.
Andika, ucap Lodewjik, ingin memakai skema "memenangkan pertempuran tanpa peperangan".
"Prinsip beliau disampaikan tadi bagaimana memenangkan pertempuran tanpa peperangan. Artinya ada pendekatan lunak yang dia lakukan, pendekatan sosial," ungkap Lodewjik di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Baca Juga: Koramil 415-11 Jambi Timur Sosialisasi Wawasan Kebangsaan
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com