Pengungkapan yang difasilitasi CDP atas perusahaan dan sektor jasa keuangan memungkinkan adanya pelaporan yang transparan terkait kemajuan dalam mencapai kerangka dan standar praktik terbaik.
John Leung, Direktur Asia Tenggara dan Oseania dari CDP mengatakan, kawasan Asia Tenggara memiliki alam dan iklim yang penting dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Negara di kawasan ini perlu segara mengambil langkah pencegahan perubahan iklim secara bersama-sama.
Baca Juga: Semua Pihak Bertanggung Jawab Menjaga dan Melestarikan Hutan
"Pilihan yang diambil pemerintah dan perusahaan di Indonesia serta negara lainnya di kawasan Asia Tenggara dapat membantu mencegah bencana perubahan iklim global dan kehilangan hutan serta habitatnya," kata John Leung.
Perkembangan terbaru ini sangat menjanjikan. Wilayah ini sedang menuju arah tepat dalam upaya keberlanjutan. Namun, untuk mencapai komitmen global penghentian laju deforestasi pada 2030, tindakan tegas harus dipercepat.
Baca Juga: Polda Jambi Amankan Perambah HTI
Komitmen netral karbon atau net zero tidak akan tercapai tanpa menghentikan deforestasi dan konversi lahan. Laporan ini menunjukkan bahwa di Asia Tenggara saja, total risiko yang dilaporkan US.$.2,3 miliar, 10 kali lipat lebih besar dibanding biaya menangani semua risiko yang teridentifikasi yang hanya US.$.223 juta.
Tindakan dan pengungkapan lingkungan lebih serius diperlukan agar dapat memperoleh gambaran lebih jelas tentang bagaimana bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Alam dan manusia bisa hidup berdampingan.
Baca Juga: Perambah HP di Desa Nalo Akan Ditindak
"Kami berharap lebih banyak perusahaan di kawasan ini menyadari upaya melindungi lingkungan dan memperkuat komitmen mereka terhadap konservasi alam bisa menjadi keunggulan kompetitif bagi mereka," ujar John Leung.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com