KOTAJAMBI, INFOJAMBI.COM - Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Batanghari, Sapuan Ansori mengatakan jalan khusus batubara tahun ini harus di kerjakan, pasalnya pembebasan lahan dari Pemkab Batanghari sudah selesai.
" Kami sudah menyerahkan surat hibah jalan khusus itu ke Pemprov. Dan jalan itu nantinya dari Desa Koto Boyo ke Desa Kilangan, Kabupaten Batanghari," ujar Sapuan Ansori, Politisi Nasdem.
Baca Juga: Ini Dia 12 Kesepakatan Rakor Penanganan Angkutan Batubara
Jalan yang panjangnya sekitar 19 Kilo meter dan lebar 18 Meter itu nantinya berbayar, agar pemasukan untuk Pemrov dan Pemkab Batanghari. " Agar uang retribusinya terkontrol, harus dipakai teknologi seperti jalan tol, " jelasnya. Nanti besar tarifnya akan dirapatkan dengan para pihak pemprov, pemkab, pengusaha batabara, akademisi dan pihak lainnya.
Coba dihitung tambah Sapuan, diperkirakan setiap harinya akan dilewati ribuan angkutan batubara dan kelapa sawit serta angkutan lainnya. Misal saja satu mobil bayar Rp 50 ribu x 5000 mobil = Rp 250 juta per hari," Berapa banyak uang masuk PAD, uangnya bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat Jambi, " ujar Sapuan yang juga Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jambi yang membidangi keuangan ini
Baca Juga: Selama Idul Fitri, Angkutan Berat Dilarang Beroperasi
Ditambahkan Rusdi, anggota Banggar DPRD Provinsi Jambi Pemprov harus mengangarkan dana pengerasan jalan itu di APBD Perubahan. " Lolo nian Pemprov kalau tidak mengangarkan ini. Ini untuk kepentingan masyarakat banyak. Sudah hampir 10 tahun terganggu dengan angkutan batubara ini," ujar Rusdi, politisi Partai Bekarya ini. Banggar akan memperjuangkan anggaran ini, setidaknya Rp 50 Miliar.
Sementara Ketua Komisi Advokasi Daerah, Nasroel Yasier sangat mengapresiasi rakyat dan Pemkab Batanghari yang mau menghibahkan jalan khusus batu bara itu. " Yang tidak habis pikir, hibah itu sudah diserahkan ke pemprov tahun lalu. Tapi pemprov tidak memanfaatkannya," jelasnya.
Baca Juga: Mahasiswa Demo Angkutan Batubara, Edi Purwanto : Kami Komit Selesaikan Masalah Ini
Persoalan angkutan batubara ini sudah hampir 10 tahun terjadi, sudah tiga gubernur, tapi hingga saat ini belum ada solusi yang di terapkan. " Kita ingin solusi tidak merugikan rakyat, pengusaha batubara, para sopir dan pekerja. Salah satu solusinya membuat jalan khusus itu, agar tahun ini terwujud," ujar mantan wartawan ini.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com