Asian Agri & Tanoto Foundation Latih 51 Guru Fasilitator

| Editor: Doddi Irawan
Asian Agri & Tanoto Foundation Latih 51 Guru Fasilitator

guru-1.jpg" alt="" width="865" height="450" />

KOTAJAMBI - Untuk mewujudkan pendidikan yang berkwalitas sampai ke desa-desa, salah satu kuncinya terletak pada kapasitas dan kemampuan tenaga pendidik/guru dalam mengelola ekosistim pendidikan, maupun menyampaikan materi pembelajaran yang mampu menginspirasi siswa.

“Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan memadai pemerintah terus melakukan berbagai upaya, selian itu perhatian dan kerjasama dari pihak-pihak lainnya yang peduli tentu saja sangat dibutuhkan. Kami mengapresiasi program yang dilaksanakan Tanoto Foundation dan Asian Agri ini untuk pendidikan di Jambi," ujar H. Abdul Mukti S.Pd MH mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.

Harapan beliau, guru-guru yang mengikuti pelatihan ini kedepannya harus mampu menunjukkan sesuatu yang bisa dibanggakan, walaupun berasal dari sekolah di pelosok.

"Dengan adanya pelatihan ini kami berharap kedepan walaupun para guru ini bersasal dari pelosok namun dapat menampilkan keunggulannya dengan mampu menghasilkan prestasi yang bisa dibanggakan," ujar Abdul Mukti, saat memberikan arahan di acara pembukaan pelatihan Pelita Guru Mandiri yang diselenggarakan oleh Asian Agri bekerjasama dengan Tanoto Foundation.

Sebagai pusat unggulan dalam Pengentasan Kemiskinan melalui Pendidikan, Pemberdayaan dan Peningkatan Kualitas Hidup, Tanoto Foundation mempunyai komitmen untuk meningkatkan akses akan pendidikan berkualitas, termasuk peningkatan kualitas guru.

Dukungan kami ini sejalan dengan prinsip pendiri Tanoto Foundation Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto, mereka percaya bahwa setiap orang harus mendapatkan kesempatan untuk merealisasikan potensi dirinya secara penuh, ujar Dendi Satria Buana, Regional Program Manager Tanoto Foundation.

Melalui program Pelita Guru Mandiri, secara berkesinambungan kami memberikan akses kepada para guru, kepala sekolah dan pengawas di pelosok Jambi untuk terus meningkatkan kompetensi dan keterampilannya melalui program-program pelatihan yang berfokus pada metode pembelajaran.

"Ini akan meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran di sekolah dan tentunya berdampak pada kompetensi siswa dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap," lanjut Dendi Satria Buana.

Pelatihan yang diikuti oleh 51 guru fasilitator yang terdiri dari guru kelas dan pengawas dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Batanghari, Tebo dan Kota Jambi, Pelatihan Pelita Guru Mandiri diselenggarakan dari tanggal 20-25 Maret 2017 di Hotel Luminor Jambi.

Mendapatkan pendidikan yang layak adalah hak setiap warga negara, dan pastilah pendidikan yang diidamkan oleh setiap orang adalah pendidikan yang berkualitas. Untuk itu diperlukan guru yang memiliki kreatifitas dalam mengembangkan profesinya sehingga dapat mengejawantakan empat kompetensi yang wajib guru yakni pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Pengembangan profesionalisme guru secara aktif dan terintegrasi akan melahirkan sosok guru kreatif dan inovatif.

Sahrul Hasibuan, Regional Head Asian Agri Plantation III Jambi, mengatakan pentingnya melakukan berbagai pelatihan guna meningkatkan kompetensi guru, terlebih lagi guru yang mengajar di pelosok.

Dalam Pelatihan Pelita Guru Mandiri kali ini membahas revitalisasi Kelompok Kerja Guru agar bisa menjadi pusat pendidikan keprofesian yang berkelanjutan bagi guru melalui pendampingan berbasis gugus (lesson study) kepada guru-guru lainnya di pelosok.

"Tanoto Foundation dan Asian Agri mendedikasikan ini bagi dunia pendidikan, khususnya dipelosok Jambi”, tambah Sahrul Hasibuan.

Selain itu, menurutnya bahwa dengan keikut sertaan para guru dalam berbagai pelatihan yang diselenggarakan Asian Agri dan Tanoto Foundation maka sudah menunjukkan berbagai perkembangan dalam cara belajar-mengajar, penggunaan media pembelajaran, penataan ruang kelas dlsb.

Perubahan kompetensi dan karakter guru yang mengikuti terus berbagai pelatihan Tanoto Foundation dengan guru yang belum mengikuti tampak berbeda dalam cara mengajarnya, menata ruang kelas serta menggunakan media pembelajarannya. Siswa pun terlihat aktif dan berani dalam mengaktualisasikan diri,ujarnya menambahkan. (infojambi.com/d)



Pengirim : Lidia Veronica

 

Baca Juga: Nasib Guru Non-PNS Terancam, Zola Akan Berjuang Mati-Matian

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya