Oleh : Cindy Gupisa
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
Baca Juga: Wagub : Pemerintah Padukan Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Modern
INFOJAMBI.COM - Sehat sering dipersepsikan dalam segi fisik saja, padahal sehat juga berarti tentang kesehatan jiwa. Sayangnya, persoalan kesehatan jiwa ini masih dianggap kurang penting dibandingkan kesehatan fisik. Padahal, penderitanya di Indonesia terbilang tidak sedikit dan dampak kesehatan jiwa sangat membahayakan khususnya untuk generasi muda jaman sekarang
Pada masa remaja, banyak terjadi perubahan secara fisik, biologis, psikologis maupun sosial, di mana merupakan fase peralihan dari anak menuju dewasa. Dengan proses masa transisi tersebut, remaja biasanya dinilai sebagai kelompok usia sehat. Namun ternyata, kurang lebih 20% remaja mengalami masalah kesehatan mental.
Jenis masalah kesehatan mental yang umum terjadi adalah depresi dan kecemasan. WHO menyatakan bahwa 75% gangguan mental emosional memang umum terjadi sebelum usia 24 tahun. Seperti yang juga tercatat pada Riskesdas tahun 2013, ditunjukkan bahwa prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan sebesar 6% untuk usia 15 tahun ke atas, atau sekitar 14 juta orang. Sedangkan, prevalensi gangguan jiwa berat, seperti schizophrenia adalah 1,7 per 1000 penduduk atau sekitar 400.000 orang.
Kasus seperti ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran atau awareness, sosialisasi, dan edukasi tentang penyakit ini sehingga kerap terjadi kasus-kasus yang muncul khususnya dialami oleh para remaja. Beberapa contohnya seperti melukai diri sendiri, bullying (perundungan), bunuh diri, rasa cemas yang berlebihan (anxiety disorder), kurangnya konsentrasi, dan bahkan puncaknya adalah bunuh diri.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, sebaiknya kita mengetahui gejala – gejala gangguan mental, terutama pada diri sendiri terlebih dahulu. Adapun beberapa contoh gejala gangguan mental adalah
a. Delusi, yaitu meyakini sesuatu yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
b. Halusinasi, yaitu sensasi ketika seseorang melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata
c. Perasaan sedih yang berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan
d. Gangguan makan misalnya merasa takut berat badan bertambah, cenderung memuntahkan makanan, atau makan dalam jumlah banyak.
e. Kecanduan nikotin dan alkohol, serta penyalahgunaan NAPZA
Ada beberapa jenis gangguan mental yang sering terjadi dan dialami oleh remaja yaitu
Baca Juga: Pj. Sekda Ajak Masyarakat Jabodetabek Asal Jambi Promosikan Daerah
- Depresi
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan penderitanya terus-menerus merasa sedih. Depresi bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan. - Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan mental yang menimbulkan keluhan halusinasi, delusi, serta kekacauan berpikir dan berperilaku. Skizofrenia membuat penderitanya tidak bisa membedakan antara kenyataan dengan pikirannya sendiri. - Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang membuat penderitanya merasa cemas dan takut secara berlebihan dan terus menerus dalam menjalani aktivitas sehari-hari. - Gangguan bipolar
Gangguan bipolar adalah jenis gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati. Penderita gangguan bipolar dapat merasa sangat sedih dan putus asa dalam periode tertentu, kemudian menjadi sangat senang dalam periode yang lain. - Gangguan tidur
Gangguan tidur merupakan perubahan pada pola tidur yang sampai mengganggu kesehatan dan kualitas hidup penderitanya. Beberapa contoh gangguan tidur adalah sulit tidur (insomnia) dan sangat mudah tertidur (narkolepsi).
Setelah kita mengetahui gejala dan jenis gangguan mental, alangkah baiknya kita mengantisipasi diri dengan melakukan beberapa pencegahan seperti :
a. Menerima dan menghargai diri sendiri.
b. Hindari penggunaan sosial media secara berlebihan.
c. Mendekatkan diri dengan Tuhan.
d. Menjaga relasi dengan baik.
e. Aktif berkegiatan.
f. Mulai terbuka dengan orang lain.
g. Sering berolahraga.
h. Istirahat cukup.
i. Konsumsi makanan dan minuman sehat.
Nah, jadi teman-teman sebenernya kesehatan mental itu bisa kita jaga dengan mudah lho, yaitu berawal dari peduli terhadap diri sendiri dan dengan mengetahui gejala gejala maupun jenis gangguan mental serta memenuhi setiap tugas perkembangan menurut usia masing-masing. Semoga artikel ini membantu.***
Baca Juga: Merangin Peringati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com