Pantauan INFOJAMBI, di sekitar asrama Ponpes Nurul Iman genangan air cukup tinggi. Air telah masuk ke dalam asrama, bahkan debit air terus naik.
“Sebagian santri memang ada yang masih masuk. Sebagian lagi terpaksa diliburkan hingga ada keputusan dari yayasan,” ujar Muzafar.
Baca Juga: Rekor Tertinggi, Indonesia Dilanda 1.985 Bencana Selama 2016
Keputusan meliburkan sebagian santri juga diambil untuk menghindari dampak lain. Ancaman binatang berbisa misalnya. Seperti kelabang, ular dan buaya sungai.
Muzafar juga mengakui, sampai saat ini belum ada petugas Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kota Jambi yang datang memantau ponpes mereka.
Baca Juga: Banjir Ancam Warga Pinggir Sungai Batanghari
“Kalau banjir besar kami takut munculnya kelabang, ular dan buaya sungai. Petugas kesehatan juga belum ada yang datang, padahal rawan demam berdarah,” katanya.
Camat Danau Teluk, Mukhatab menyebut, akibat banjir di wilayahnya, ribuan rumah warga terdampak. Sementara genangan air makin tinggi, bahkan sampai 3 meter.
Baca Juga: Banjir Sungai Tantang Sudah Surut
“Untuk rumah panggung, genangan banjir di bawah rumah tinggal sedikit lagi masuk ke rumah. Air terus naik. Kami terus siaga, dari pagi sampai malam,” jelas Mukhatab. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com