INFOJAMBI.COM - Kekalahan Partai Amanat Nasional (PAN) di pilkada Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2024 jelas pukulan telak dan memalukan. Kekalahan ini karena lemahnya kalkulasi para elit PAN pasca tak lagi dikendalikan Romi Hariyanto yang dilucuti paksa dari ketua DPD PAN Tanjabtim beberapa waktu lalu.
Sepanjang sejarah berdirinya Kabupaten Tanjung Jabung Timur sejak 1999 eksistensi PAN tak permah goyah. Baik pemilu legislatif maupun pemilihan kepala daerah.
Baca Juga: Hilallatil Badri Diperiksa Setelah Apif Firmansyah di Penjara
PAN selalu menang. Dimulai pemilihan bupati masih oleh DPRD pada 2 April 2001, dilanjutkan pileg 2004 dengan raihan 13 kursi dari total 30 kursi DPRD. Diteruskan pileg 2009 dengan 12 kursi, pileg 2014 - 15 kursi. Lalu dilanjutkan pileg 2019 dimana PAN yang dikomandoi Romi Hariyanto mencapai puncak tertinggi dengan kemenangan 17 kursi DPRD meski kemudian di pileg 2024 harus kehilangan dua kursi kembali menjadi 15 kursi.
Sejak pikada langsung, PAN Tabjabtim tak sekalipun kalah. Pada 2005 PAN kembali menang saat mengusung Abdullah Hich - Muhammad Juber. Pada 2011 menang lagi saat mengusung Zumi Zola - Ambo Tang. Pada 2015 lagi - lagi PAN unggul mengusung Romi Hariyanto - Robby Nahliyansyah. Di Pilkada 2020 PAN masih menang karena mendukung Romi - Robby untuk periode ke-2.
Baca Juga: Baru Dilantik Zulhas, Wakil Ketua PAN Jambi Langsung Diperiksa KPK
Tapi sayang, PAN yang menguasi 50 persen suara pemilih dan dikenal sebagai partai yang mesra dengan pemerintahan setempat tumbang dengan hasil yang sangat terpuruk sepanjang masa kejayaan PAN. Zumi Laza - Muhammad Aris kalah telak dari Dillah Hikmah Sari - Muslimin Tanja dengan angka mendekati 60:40.
Baca Juga: PAN Pecat Sulpani, Diduga Buntut Zumi Laza Kalah Pilkada
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com