kebijakan elit PAN abai pada aspirasi arus bawah. “Sehingga hampir semua pengurus partai justru ikut membela dan berjuang bersama kader - kader terbaik yang ikut pilkada tapi tidak diusung PAN,” kata Mahrup sebagaimana ia tulis di laman Facebooknya.
Mahrup berharap DPP PAN mau mengevaluasi kinerja PAN Tanjabtim. Momentum kekalahan PAN di dua basis yakni Tanjabtim dan Muarojambi harusnya menjadi perhatian serius untuk masa depan partai.
Agung Hidayat, peneliti dari lembaga Sigma Idea Indoensia menyebut PAN sedang menghadapi masa kelam khususnya di basis potensial seperti Muarojambi dan Tanjabtim. Agung melihat gaya komunikasi yang arogan adalah kesalahan fatal. “Masyarakat sekarang lebih mendengar pendekatan humanis. Pola - pola arogan sudah tidak lagi efektif. Kita lihat saja hasil - hasil Pilkada ini, pendekatan humanis jauh lebih jitu memenangkan hati rakyat,” kata Agung.
Baca Juga: Hilallatil Badri Diperiksa Setelah Apif Firmansyah di Penjara
Agung menyoroti PAW terhadap Sulpani kader potensial PAN di Tanjabtim. Menurut Agung jika PAW itu benar - benar terlaksana akan ada konsekwensi besar yang dihadapi PAN di basisnya itu.
“Logika sederhananya siapa lagi nanti yang mau jadi caleg kalau pejuang partai yang berhasil meraih suara terbanyak saja bisa di PAW dengan pasal pelanggaran yang saya dengar masih sangat layak diperdebatkan,” Agung menambahkan.
Baca Juga: Baru Dilantik Zulhas, Wakil Ketua PAN Jambi Langsung Diperiksa KPK
Namun Agung tak mau berspekulasi lebih jauh soal sebab PAW Sulpani. “Kita tidak tahu apakah ada kesalahan fatal sehingga layak di PAW, saya kira partai sebesar PAN akan cukup objektif dalam membuat keputusan,” ujarnya. ***
Baca Juga: PAN Pecat Sulpani, Diduga Buntut Zumi Laza Kalah Pilkada
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com