INFOJAMBI.COM - Perhelatan rapat kerja daerah Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Provinsi Jambi yang digelar di Kabupaten Tanjung Jabung Timur telah usai.
Baca Juga: Gaya Bupati Romi Membangun Semangat Nasionalisme
Para kepala desa dari seluruh kabupaten dan kota dalam Provinsi Jambi telah kembali ke tempat masing-masing.
Namun agenda selama dua hari, sejak Sabtu (22/1) hingga Minggu (23/1) itu menyisakan peredaran isu, bahwa ada sisi lain dari agenda yang baru pertama kali dilakukan dalam Provinsi Jambi tersebut.
Baca Juga: Bupati Mulia, Romi Ingin Makmurkan Masjid
Kehadiran Bupati Tanjung Jabung Timur, H Romi Hariyanto saat pembukaan disambut gempita peserta rakerda. Sambutan itu dianggap sebagai sebuah signal arah politik 2024.
Apalagi seusai seremoni acara Romi tak sungkan berbaur dengan peserta rakerda yang semuanya kepala desa dari seluruh kabupaten dan kota.
Baca Juga: Humas Kewalahan Ikuti Blusukan Bupati Romi
Aksi rebutan selfi kades-kades dengan Romi, diikuti senda gurau dari Sang Bupati, kian memperlihatkan keakraban.
Romi juga terlihat bersemangat mengikuti acara. Dia rela membatalkan rencana menghadiri acara keluarganya di Palembang dan hanya mengutus sang istri.
Pemerhati kebijakan publik dan politik, Suprayitno yang juga aktif di Pamong Reader mengungkapkan, seorang Romi Hariyanto sering memperlihatkan simbol-simbol arah politiknya.
Menurut Suprayitno, kehadiran Romi di acara rakerda kades itu sekilas memang tampak biasa.
Namun perlu diperhatikan, kehadiran itu juga dipastikan setelah kehadiran Gubernur Al Haris terkonfirmasi diwakilkan oleh Wagub Abdullah Sani.
"Saya dengar Romi sampai membatalkan ke Palembang lantaran Al Haris tidak hadir di rakerda,” beber alumnus Sekolah Tinggi Nurdin Hamzah ini.
Suprayitno menduga, hubungan Romi dan Al Haris yang semula sangat dekat, mulai menemui masalah. Tidak demikian dengan Abdullah Sani, Romi justru kian akrab dengan wagub yang juga mantan Wakil Walikota Jambi itu.
“Sebabnya bisa apa saja, tapi biasanya jika Romi sudah menunjukkan signal simbolik, dia konsisten pada akhirnya keputusannya ya seperti simbol yang ia munculkan itu,” lanjut Suprayitno.
Soal pandangannya ini, Suprayitno merujuk pada keputusan Romi maju pilkada melalui jalur perorangan 2020 silam.
Ketika itu jauh sebelum tahapan dimulai, Romi pernah memberi signal kemungkinan dia maju independen, meski ia adalah ketua DPD PAN Tanjabtim.
Suprayitno menduga muatan kalimat demi kalimat yang disampaikan Romi dalam sambutannya pada acara rakerda patut dicermati sebagai upaya meraih simpati para kades.
Sebut saja soal usulan Romi kepada Abdullah Sani, agar lebih memperhatikan kenyamanan para kades dalam menjalankan pengabdian.
Kalimat itu sederhana, tapi mengandung makna keberpihakan Romi pada para kepala desa, dan itu tidak ujug-ujug.
"Kita tahu bagaimana Romi begitu dekat dengan kades-kadesnya dan itu personal. Ini yang ingin dia kembangkan ke kades-kades di luar Tanjabtim,” Suprayitno berargumen.
Suprayitno tak menampik bahwa sulit untuk tidak menduga apa yang dilakukan Romi pada rakerda kades tersebut ada muatan visi politik Pilgub Jambi 2024.
“Saya kira itu sah-sah saja, namun tentu yang bersangkutan yang bisa menjawab kebenarannya,” imbuh Suprayitno.
Penulis : Willy | Editor : Dodik
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com