“Diharapkan generasi akan datang lebih paham sejak awal tentang pentingnya restorasi dan pengelolaan gambut berkelanjutan,” katanya.
Hartono menambahkan, usaha yang telah dilakukan membuahkan hasil sangat memuaskan. Dibuktikan dengan El Nino tahun lalu. Jambi adalah provinsi dengan hotspot paling sedikit, membawa dampak pengurangan emisi.
Baca Juga: Haris - Khafid Semarakkan Puncak HKN ke-52
“Ini diapresiasi oleh berbagai pihak, termasuk Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, World Bank, serta GCF (Green Climate Fund),” tambahnya.
Hal senada disampaikan Deputi Konstruksi, Operasi dan Pemeliharaan BRGM, Tris Raditian. Dia menyebutkan alasan memilih Jambi sebagai tuan rumah Rapat Koordinasi Teknis Restorasi Gambut.
Baca Juga: Pemprov Diminta Cepat Perbaiki Jalan Putus Depan Kodim
Penanganan kebakaran gambut yang relatif baik selama kondisi El Nino, dan dukungan Gubernur Jambi serta pemerintah daerahnya baik. Juga ada mulok gambut pada satuan pendidikan tingkat menengah, dan pembentukan pengelola KHG (Kawasan Hidrologis Gambut) Sungai Mendahara dan Sungai Batanghari, serta sudah mendapatkan dana karbon bio CF.
Rapat koordinasi teknis restorasi gambut ini diikuti 7 provinsi, yaitu Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua.
Baca Juga: Al Haris Lantik Pengurus HMPM Padang
BRGM juga memberi penghargaan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, atas implementasi restorasi gambut yang melibatkan seluruh stakeholder, sehingga menjadikan Jambi sebagai referensi pelaksanaan restorasi gambut nasional. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com