Berselancar di Ruang Big Data Penduduk Indonesia

Penduduk Indonesia 273 juta yang masuk dalam big data Dukcapil, itu sudah setara 99, 21 % wajib KTP el ( elektronik) yang sudah memiliki KTP el.

Reporter: .. | Editor: Admin
Berselancar di Ruang Big Data Penduduk Indonesia
Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri,Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H. dan Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat Ilham Bintang
Perdefinisi,  mahadata, data raya, atau data bandang (bahasa Inggris: big data) adalah istilah umum untuk segala himpunan data dalam jumlah yang sangat besar, rumit, dan tak terstruktur sehingga menjadikannya sukar ditangani apabila hanya menggunakan perkakas manajemen pangkalan data biasa atau aplikasi pengolah data tradisional belaka. Mahadata juga mencakup pertumbuhan data dan informasi yang eksponensial dengan kecepatan dalam pertambahannya. Big data artinya memiliki data yang beragam sehingga menyebabkan tantangan baru dalam pengolahan sejumlah data besar yang heterogen dan mengetahui bagaimana cara memahami semua data tersebut.

Studio production house

Ruangan Big Data Dukcapil berada di lantai 2. Menyerupai preview room "production house". Ada sederetan sofa menghadap layar kaca ukuran besar, yang luasnya sedinding penuh. Lalu Zudan memberi aba-aba. Data-data kependudukan pun berganti-ganti muncul sesuai order. 

Baca Juga: Salah Tafsir, Pelantik Pejabat Jadi Terlambat

"Sampai  30 Juni sudah tercatat 5335 instansi pengguna yang sudah bekerjasama akses data. Itulah hasil kerja senyap dari kawan-kawan. Saat saya dulu masuk jadi dirjen baru 46 lembaga," kisah Zudan. 

Tercatat pula dua puluh lembaga yang terbanyak mengakses data, antara lain : Telkomsel, Kementerian Sosial, BPJS Kesehatan, XL Axiata, Indosat, dan BRI. 

Baca Juga: Tak Puas, Ati ke Dukcapil

Bersambung ke halaman berikutnya

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya