Penulis : Rifky Rhomadoni || Editor : Dodik
INFOJAMBI.COM — Sosialisasi pendataan keluarga dijadwalkan berlangsung dari 1 April sampai 31 Mei 2021 dilakukan.
Program ini dilakukan serentak oleh BKKBN ke seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Jambi, dari kota hingga semua kabupatennya.
Di Kota Jambi, sosialisasi PK 21 dan Banggakencana kembali dilaksanakan hari ini, Selasa, 27 April 2021, di halaman Masjid Al-Anshor, Kelurahan Pematangsulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Sosialisasi kembali dihadiri oleh Kabid Pengendalian Penduduk BKKBN Perwakilan Provinsi Jambi, Insyah Yulikah, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Jambi, Irawati Sukandar, dan anggota Komisi IX DPR RI, Sutan Adil Hendra.
Dalam sosialisasi ini, Inysah Yulikah juga memastikan bahwa PK 2021 akan menghasilkan data lebih lengkap ketimbang PK sebelumnya. Pendataan dilakukan petugas yang disesuaikan dengan jumlah KK sasaran.
“Mereka akan door to door melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga. Seluruh petugas pendataan akan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Insyah memberi kenyamanan.
Insyah menjelaskan, untuk mengisi satu formulir atau menjawab pertanyaan, dibutuhkan waktu 20 – 30 menit. Paling lama 45 menit. Ada 57 variabel yang didata. Ia juga minta masyarakat memberi keterangan sebenar-benarnya saat dilakukan pendataan.
Hasil PK 21 nanti digunakan sebagai data operasional atau peta kerja intervensi program Banggakencana, serta program pembangunan lainnya.
“Data PK menampilkan informasi basis data, meliputi empat aspek, yakni kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan anggota keluarga. Jadi masyarakat diminta memberi keterangan yang benar adanya,” kata Insyah.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Jambi, Irawati Sukandar mengatakan, hasil pendataan ini memiliki sejumlah manfaat.
Salah satunya dipakai untuk kepentingan perencanaan evaluasi dan pengukuran kinerja, hingga di wilayah administrasi terkecil. Di Kota Jambi, target sasaran pendataan keluarga sebanyak 152.581 KK.
“Pendataan keluarga bisa digunakan untuk mendiagnosa kemiskinan dan ketertinggalan pembangunan, hingga menghasilkan keluarga berkualitas dengan kondisi berbeda-beda,” jelas Irawati.
Secara nasional, PK 2021 tidak lagi mengenal pengelompokkan keluarga berdasarkan tahapan, seperti pra-sejahtera hingga Keluarga Sejahtera III+. Kalau ada daerah butuh pentahapan seperti itu, bisa melakukan sendiri sesuai kebutuhan daerah.
Anggota Komisi IX DPR RI, H Sutan Adil Hendra menyebutkan, pendataan ini salah satu kunci untuk menciptakan anak-anak berkualiatas, dan mencegah stunting yang saat ini menjadi program BKKBN.
“Program Banggakencana mempunyai tiga aspek, yakni membangun keluarga, kependudukan berkualitas, dan keluarga berencana,” kata anggota DPR yang akrab dipanggil SAH ini.
BACA JUGA : Sosialisasi PK21 dan Banggakencana Sasar Warga Kota Jambi
Seusai sosialisasi, acara diakhiri dengan penyerahan bantuan oleh anggota DPR RI Dapil Provinsi Jambi Sutan Adil Hendra, Insyah Yulikah dan Irawati Sukandar. ***
Baca Juga: Sutan Adil Siap Dorong Revitalisasi Taman Budaya
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com