INFOJAMBI.COM — Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi meningkatkan kesiapsiagaan bencana mendapat dorongan besar dari pemerintah pusat. Wali Kota Jambi, Dr. Maulana, menerima satu unit kendaraan logistik dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kemarin.
Bantuan langsung dialokasikan untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jambi yang baru berusia satu bulan. Kehadiran kendaraan operasional ini menjadi bukti nyata komitmen BNPB memperkuat kapasitas daerah yang baru membentuk lembaga penanggulangan bencana.
Baca Juga: Tinjau Mall dan Swalayan Kota Jambi, Kapolda Tegaskan Prokes
Dengan dukungan ini, BPBD Kota Jambi diharapkan mampu bergerak lebih cepat dan efektif dalam merespons berbagai situasi darurat di wilayah perkotaan. Wali Kota Maulana mensyukuri perhatian cepat BNPB. Respons tersebut merupakan sinyal kuat bahwa pembentukan BPBD Kota Jambi merupakan langkah tepat dan mendesak.
“Kami sangat bersyukur. BPBD Kota Jambi baru saja dibentuk, usianya bahkan belum genap satu bulan. Namun, atensi dari BNPB sungguh luar biasa. Bantuan operasional berupa kendaraan logistik ini langsung datang,” ujar Maulana.
Baca Juga: Kapolda Hadiri Rapat Paripurna Hari Jadi Kota Jambi
Menurut Maulana, manfaat dari pembentukan BPBD langsung terasa. Kendaraan logistik ini akan menjadi tulang punggung mobilitas tim, terutama dalam distribusi bantuan darurat dan pergerakan cepat menuju lokasi bencana.
“Pembentukan BPBD di Kota Jambi adalah salah satu langkah mitigasi strategis yang dampaknya langsung terasa. Kendaraan logistik ini akan menjadi akselerator utama bagi tim di lapangan. Mereka bisa bergerak cepat menuju lokasi bencana, membawa peralatan dan bantuan logistik yang sangat dibutuhkan warga terdampak,” ungkapnya.
Baca Juga: Kapolda Hadiri Apel Bersama Penanganan Covid-19
Maulana menegaskan, pembentukan BPBD merupakan jawaban atas meningkatnya intensitas dan kerawanan bencana di Kota Jambi. Pertumbuhan kota yang pesat serta perubahan iklim ekstrem telah meningkatkan risiko banjir musiman, tanah longsor di wilayah pinggiran, hingga kebakaran di kawasan permukiman padat.
“Kita tidak bisa menutup mata terhadap fakta bahwa tingkat kerawanan bencana di Kota Jambi semakin meningkat. Intensitas bencana, baik yang disebabkan faktor alam maupun non-alam, seperti kebakaran, menunjukkan tren peningkatan yang harus disikapi serius,” tegasnya.
Maulana menambahkan, BPBD harus menjadi garda terdepan dalam memberi perlindungan maksimal bagi masyarakat, mulai dari pencegahan, tanggap darurat, hingga pemulihan pasca-bencana. Kehadiran kendaraan logistik ini menjadi modal awal yang penting untuk mempercepat respons dan meminimalkan potensi kerugian.
Selain itu, Maulana juga menyoroti pentingnya kolaborasi. Dengan struktur BPBD yang kini resmi dan terintegrasi, Pemerintah Kota Jambi memiliki landasan kuat untuk mempererat kerja sama dengan BNPB dan berbagai pihak terkait di tingkat nasional.
“Dengan terbentuknya BPBD, kita bisa berkolaborasi secara penuh dengan BNPB untuk berbagai aspek penanganan bencana. Kolaborasi ini tidak hanya sebatas saat terjadi bencana, tapi mencakup persiapan, pelatihan, penyusunan rencana kontingensi, hingga akses terhadap bantuan teknis, anggaran, dan logistik yang bersifat nasional,” jelas Maulana.
Melalui keterlibatan aktif dengan BNPB, BPBD Kota Jambi dapat memperoleh benchmarking dan dukungan keahlian terbaik dalam manajemen bencana, sehingga penanganan di lapangan dapat berjalan lebih terarah dan sesuai standar nasional. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com