Pemangku kepentingan dari OJK, Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Digital, serta stakeholders penting lainnya dijadwalkan akan turut serta hadir sebagai pembicara.
Selain itu, berbagai perusahaan fintech juga akan menyelenggarakan berbagai program promosi di sepanjang BFN. Sebagai Asosiasi yang resmi ditunjuk oleh OJK untuk mewadahi pelaku industri fintech, ajang The 6th IFSE dan BFN juga menjadi platform bagi para perusahaan fintech untuk memperoleh insights regulasi terkini dan sekaligus menampilkan inovasi terbarunya kepada masyarakat.
Baca Juga: OJK Catat Likuiditas dan Permodalan Lembaga Jasa Keuangan Tetap Baik
Sebagai salah satu mitra penyelenggara, Ketua Umum AFSI, Ronald Yusuf Wijaya menyambut antusias penyelenggaraan The 6th IFSE dan BFN 2024, yang dipandang sebagai kesempatan strategis untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan digital syariah di Indonesia.
“Dengan peringkat ketiga dalam Global Islamic Fintech Report 2023/24 sebagai negara yang paling mendukung pertumbuhan fintech syariah, serta didukung oleh jumlah penduduk muslim yang besar, Indonesia berpotensi kuat untuk menjadi pusat ekonomi syariah berbasis fintech, yang dapat memperluas akses keuangan bagi masyarakat.
Baca Juga: Pengamat : Tak Harus Tunggu 2023, Semua UUS Sudah Spin Off
AFSI siap memanfaatkan momentum ini dengan menghadirkan 32 program unggulan selama BFN, yang mencakup penguatan ekosistem keuangan digital syariah, literasi, dan peningkatan talenta digital muda, yang menargetkan segmen generasi muda, profesional, UKM, perempuan, dan penyandang disabilitas”.
Baca Juga: BTPN Wow! Dorong Perluasan Akses Keuangan
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com