Begitu juga dengan dukungan psikologis. Menciptakan lingkungan yang nyaman bagi masiswa (dan remaja pada umumnya) bukan sekadar wacana. Ruang publik yang ramah anak muda, seperti taman kota atau pusat komunitas, dapat menjadi tempat yang aman bagi mereka untuk bersosialisasi dan mengekspresikan diri.
Penyediaan fasilitas olahraga dan sarana penyaluran hobi juga penting. Aktivitas fisik dan kreativitas dapat menjadi katalis untuk melepaskan stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Kita tidak boleh membiarkan tragedi seperti ini terulang di masa depan.
Baca Juga: Kakek Joyo Akhiri Hidup di Pohon Cokelat
Setiap komponen masyarakat harus memandang isu kesehatan mental dengan sangat serius. Pemerintah, institusi pendidikan, keluarga, dan masyarakat harus bersinergi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental generasi muda.
Dengan upaya bersama, kita dapat mencegah kasus-kasus serupa dan membangun masyarakat yang lebih sehat secara mental. Ingatlah, setiap nyawa berharga, dan kita semua memiliki peran dalam menjaganya.
Baca Juga: Gadis Belia Gantung Diri, Apa Motifnya ?...
Implementasi penguatan ini membutuhkan kerjasama lintas sektor. Pemerintah perlu menginisiasi kebijakan yang mendukung kesehatan mental, seperti memasukkan layanan kesehatan jiwa dalam skema asuransi nasional. Institusi pendidikan dapat mengintegrasikan pendidikan kesehatan mental dalam kurikulum. Masyarakat umum pun harus berperan aktif dalam menghapus stigma seputar masalah kejiwaan.
Hal lain, keamanan infrastruktur juga memainkan peran krusial dalam upaya pencegahan bunuh diri. Gedung-gedung pencakar langit, yang seharusnya menjadi simbol kemajuan dan aspirasi, tidak boleh berubah menjadi lokasi tragedi.
Baca Juga: Pelajar SMP Ditemukan Tewas Gantung Diri
Kita perlu mendesak pihak berwenang dan pengelola gedung untuk menerapkan standar keamanan yang ketat, seperti pemasangan pagar pengaman di balkon dan atap, serta sistem pengawasan yang efektif.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com