INFOJAMBI.COM — Ajaran yang dibawa Majelis Tafsir Alqur'an (MTA) di bawah pimpinan Ustadz Ahmad Saukina, kini menjadi sorotan. Ajaran itu diduga sesat.
Tudingan muncul lantaran Ustadz Ahmad Saukina mengajarkan bahwa tikus halan dimakan. Selain itu, ajaran ini juga dianggap menyimpang dari aturan Islam.
Bupati Batanghari, Syahirsah Sy, belum mengetahui soal adanya ajaran aneh itu di daerahnya. Namun Bupati secepatnya mengambil langkah sebelum meresahkan.
“Isu itu bisa menimbulkan suasana tidak kondusif. Kami segera selesaikan,” ujar Syahirsah.
Kapolsek Tembesi, Iptu Edi Purnawan, membenarkan kelompok Majelis Tafsir Alquran diisukan mengajarkan aliran sesat. Dugaan itu kini sedang didalami.
“Kami terus mencari keberadaan kelompok itu,” ujar Edi.
Ketua Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Batanghari, KH Parlindungan Hasibuan, mengakui adanya pemahaman menyimpang dan tidak sesuai syariat Islam yang diajarkan MTA.
Pengurus MUI Batanghari sudah memanggil Ustadz Ahmad Saukina, meminta penjelasan tentang ajarannya yang membuat heboh itu.
"Jumlah jemaahnya sekitar 15 orang, tapi saat kami panggil yang datang delapan orang," kata Parlindungan. (Raden Soehoer — Batanghari)
Baca Juga: Penerimaan CPNS Moratorium, Pemkab Terus Ajukan Formasi
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com