Penulis : Willy Bronson
Editor : M Asrori S
INFOJAMBI.COM - Arah kebijakan terhadap upaya pengembangan kelapa selama ini, terlalu berfokus pada persoalan harga buah saja. Padahal, potensi value yang lebih tinggi secara ekonomis justru berasal dari produk turunan kelapa itu sendiri.
Meningkatkan daya saing petani kelapa, harus mulai melirik produk turunan tersebut.
“Peluang untuk tumbuhnya ekonomi kreatif, justru diproduk turunan itu, makanya kita akan coba masuk kesana. Kita akan perkuat instrumen pendukungnya,”,sebut Romi di pelabuhan Dabosingkep Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau, Kamis pagi (22/11/2018).
Sehari sebelumnya, Romi, bersama sejumlah bupati kabupaten penghasil kelapa menghadiri festival kelapa Indonesia ke-2 di Dabosingkep Kepri.
Adapun produk turunan kelapa yang cukup bernilai tinggi, adalah sabut kelapa. Romi bahkan sudah bertemu salah seorang pemegang hak paten atas teknologi pengolahan sabut kelapa menjadi komoditas bernilai ekonomis tinggi.
Pengolahan sabut ini berbeda dengan yang ditemui selama ini. Produk yang dihasilkan dengan teknologi baru ini, berupa bantalan papan yang selama ini digunakan untuk bangunan dan furnitur. Bahkan kualitasnya disebut lebih baik.
“Warga Belanda, kita sudah pernah bertemu langsung, beliau menawarkan peluang untuk kerjasama, kita suplai bahan baku, perusahaan beliau yang jamin teknologinya dan akan ada keterlibatan investor dalam negeri yang nantinya diakomodasi langsung Kadin Indonesia,” kata Romi.
Soal rencana ini, sebetulnya Romi belum ingin gembar-gembor. “Sebaiknya kita buktikan dulu, baru nanti kita bicara panjang lebar setelah berjalan,”ucapnya.
Agenda pertemuan itu sendiri dijadwalkan awal Februari 2019, bertempat di Muarasabak Tanjab Timur. Koalisi Pemerintah Kabupaten Penghasil Kelapa (Kopek), punya andil besar membantu terwujudnya rencana kerjasama itu.
Kerjasama triangle antara Kabupaten Tanjab Timur-Lingga-Indragiri Hilir yang diteken saat festival kelapa ke-2 di Lingga, menjadi salah satu pendorong rencana pertemuan Muarasabak.
Romi juga menyebut soal keseimbangan peran ketiga kabupaten. Kabupaten Inhil yang sudah lebih dahulu punya industri kelapa, disebut akan membantu hadirnya industri kelapa di Tanjab Timur, terkhusus pengolahan sabut kelapa.
Sedangkan Inhil yang memiliki perkebunan kelapa terluas di Indonesia, akan menjadi salah satu penyuplai bahan bakunya, pun lingga. Sementara peran Tanjab Timur dan Inhil akan mendorong pembangunan industri perikanan di Lingga.
“Intinya itu, kita memantapkan komitmen untuk bahu membahu memajukan ketiga daerah saling berbatasan ini secara bersama-sama,” kata Romi.
Sehari sebelumnya, di gedung nasional Dabosingkep Kepri, kepala staf kepresidenan Muldoko, menyebut produksi kelapa Indonesia yang masih di atas 14 miliar butir, sangat memungkinkan untuk pengembangan berbagai produk turunan kelapa termasuk sabut. Namun produktifitas itu, masih bisa ditingkatkan. Salah satunya dengan upaya replanting.***
Baca Juga: Proyek Pengolahan Sabut Kelapa Terbengkalai
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com