Laporan Raini
INFOJAMBI.COM - Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), DR. Ir. H Safrial, MS, menghadiri Rapat Kerja Asosiasi Daerah Penghasil Migas (ADPM) di Hotel Grand Inna Malioboro Yogyakarta, Kamis (26/4/2018).
Raker dibuka Deputi Operasi Migas, Fataryani Abdurahman, diikuti 50 peserta terdiri dari 20 Gubernur dan 20 Kepala Daerah (Bupati), utusan Kepala BUMD di Daerah Penghasil Migas dan para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bertanggungjawab atas pendapatan daerah, pertambangan, energi dan sumber daya mineral dari 22 Provinsi di Indonesia, berlangsung 2 hari.
Pada raker yang bertema Optimalisasi Pendapatan Daerah dan Dana Bagi Hasil (DBH), Dirjen Migas menyampaikan program kerja Pemerintah dalam menjaga ketahanan energi nasional. Dikatakannya, kebutuhan untuk memenuhi permintaan BBM dan LPG yang semakin meningkat, memerlukan perencanaan infrastruktur yang baik.
Di sisi lain, dalam 15 tahun terakhir, Indonesia tidak lagi menemukan cadangan migas yang berarti, karena itu, menjadi prioritas Pemerintah menggalakkan investasi dan eksplorasi. Namun, upaya untuk meningkatkan investasi dan eksplorasi ini masih terkendala sistem perizinan, dimana untuk melakukan kegiatan hulu migas, diperlukan 248 izin, 80 diantaranya dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah.
Untuk itu diharapkan Daerah penghasil migas untuk bersama-sama dapat mencari solusi agar proses kegiatan eksplorasi dan produksi migas berjalan cepat dan efisien. Dia, juga meminta Pemerintah Daerah untuk bersama-sama mengawasi "illegal drilling" yang terjadi di beberapa daerah serta pengembangan kapasitas SDM.
“Selain itu, saya juga meminta Daerah penghasil dapat mengembangkan kapasitas daerah dengan mempersiapkan SDM Daerah agar mampu berperan dalam industri migas dan mengisi lowongan profesional migas global yang ada di wilayah Hulu, seperti Daerah Timur Tengah", tambah Dirjen.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tanjabbar, DR Ir H Safrial, MS, meminta, penerimaan DBH untuk Daerahnya dapat ditingkatkan lagi, karena selama ini dinilai sangat kecil, sehingga, pembanggunan infrastruktur jalan, jembatan dan infrastrusktur lainnya, masih terhambat. Misalnya, pembangunan, Jalan menuju Pelabuhan Roro Kuala Tungkal, Jalan Teluk Nilau, Jalan ke Simpang Niam Kecamatan Tungkal Ulu, yang saat ini masih terbengkalai", kata Bupati.
Safrial juga meminta klarifikasi terkait alokasi gas untuk daerahnya, yang dialokasikan sebesar 20 MMSCFD yang telah disetujui Pemerintah. "Kami merupakan Daerah penghasil gas terbesar di Indonesia, malah seperti "anak ayam kelaparan dalam lumbung padi". Untuk itu diharapkan pembagian DBH untuk Daerahnya ditambah", tegas Bupati.
Editor Wahyu Nugroho
Baca Juga: Bonsai Akan Hiasi Kantor-Kantor Pemkab Tanjabbar
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com