INFOJAMBI.COM — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sarolangun melalui Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal (PAUDNI) terus berupaya memberantas buta aksara.
Kepala Dinas Dikbud Sarolangun, H Lukman MPd, melalui Kabid PAUDNI, Zulkanaen, kepada infojambi.com, mengatakan, angka buta aksara di Sarolangun tidak begitu tinggi.
Zulkarnaen mengungkapkan, dari data BPS 2015, jumlah buta aksara di Sarolangun di bawah angka 2.000 orang. Sebagian besar adalah warga suku Anak Dalam.
‘’Buta aksara sebagian besar warga suku Anak Dalam. Itupun jumlahnya tiap tahun berkurang,” kata Zulkarnaen, Senin (11/9).
Upaya yang dilakukan untuk memberantas buta aksara, diantaranya melakukan program berantas buta aksara. Saat ini tengah dilakukan di lokasi P2WKSS Desa Tinting, Kecamatan Sarolangun.
“Dalam rangka persiapan P2WKSS di Desa Tinting, di sana kami membuat kelompok belajar, minimal menampung 50 peserta usia 15-59 tahun. Setiap tahun di desa P2WKSS dilakukan program berantas buta aksara,” katanya.
Saat ini Dinas Dikbud Sarolangun sudah mendata warga yang masih buta aksara di Desa Tinting, bekerja sama dengan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) setempat.
Untuk warga suku Anak Dalam, juga gencar dilakukan program berantas buta aksara. Bahkan anak-anak warga suku Anak Dalam sudah banyak yang menimba ilmu di sekolah formal.
“Bagi yang sudah bisa membaca akan diberikan Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA), sebagai bukti yang bersangkutan sudah bisa membaca,” kata Zulkarnaen.
Zulkarnaen menambahkan, khusus di Desa Tinting, dalam rangka lomba P2WKSS, selain melaksanakan program berantas buta aksara, juga menyiapkan rumah baca dan melakukan pembinaan PAUD.
“Pada hari lomba nanti kami juga melakukan kegiatan kesenian dan olahraga,” jelas Zulkarnaen. (Rudy Ichwan - Sarolangun)
Baca Juga: Mulianya Hati Ibu-Ibu PKK Provinsi Jambi, Ingin Berantas Buta Aksara Al-Qur’an
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE
