Cak Imin Mengajak Budaya Sebagai Panglima

| Editor: Wahyu Nugroho
Cak Imin Mengajak Budaya Sebagai Panglima

Laporan Bambang Subagio



INFOJAMBI.COM - Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar mengumpulkan 500 lebih generasi milenial mengikuti acara Dialog Budaya yang di populerkan di Twitter dengan tagar Dialog Guyon Bikin Guyub. Dengan lesehan 500 lebih mahasiswa menikmati acara sosialisasi empat pilar bertajuk "Kebudayaan adalah Panglima" selama 5 jam di Angkringan Pendopo Ndalem, Ngasem kota Yogyakarta, pada Jumat (13/04/2018) malam.

Berbagai pentas seni dan budaya seperti pembacaan puisi, stand up comedy, musik jazz, reggae, pop dan wayang hip hop disuguhkan kepada generasi milenial.

Dalam sambutannya Muhaimin Iskandar yang lebih akrab dipanggil Cak Imin mengatakan saat ini politik telah kehilangan pedoman dan telah berubah menjadi corong adu domba dan hujatan. Dinamika di media sosial dengan intensitas tinggi. Saling silang pendapat di medsos itu membuat masyarakat terbelah dan berhadapan.

"Hal demikian membuat ruang publik menjadi pengap. Situasi itu disebabkan politik yang tidak semestinya. Politik dianggap sebagai segala-galanya sehingga menjadi kering dan penuh amarah, " katanya.

Bagi Muhaimin, politik seharusnya penuh gagasan bukan menjadi sarana adu jago. Karenanya, Muhaimin mengajak semua pihak untuk berani keluar dari ruang pengap. "Mari kita saling berpegang tangan mendudukan makna politik yang sesungguhnya, yakni politik kebangsaan," kata mantan Ketum PB PMII tersebut.

Cak Imin menambahkan negeri ini adalah milik semua tanpa harus mengeliminasi salah satu pihak. Apabila ada yang menjadikan politik sebagai panglima maka harus diganti budaya sebagai panglima.



"Mulai hari ini budaya harus menjadi panglima. Paradigma kita berpikir untuk Indonesia. Mengembalikan daulat rakyat dengan budaya," ujar Muhaimin yang karib disapa Cak Imin dengan menggebu-gebu.

Hadir dalam dialog Kebudayaan adalah Panglima itu diantaranya penyanyi jazz Syaharani, sineas asal Kota Pelajar Yogyakarta Fajar Nugros, novelis Moammar Emka, Budayawan Eros Djarot dan animator Wahyu Aditya yang lebih senang disebut Visual Story Teller.

Editor Wahyu Nugroho

Baca Juga: Pemekaran Daerah Jangan Jadi Forum Elit Politik Jadi Kepala Daerah

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya