INFOJAMBI.COM — Ada hal menarik mencuat di arena debat publik kedua calon Bupati dan Wakil Bupati Tanjungjabung Timur (Tanjabtim), Jumat kemarin. Kekurangan pegawai di daerah itu jadi sorotan.
Calon wakil bupati nomor urut 02, Muslimin Tanja (MT), melempar pertanyaan kepada paslon nomor urut 01. MT menyebut, pada 2012 hingga 2015 ratusan ASN eksodus pindah ke luar Tanjabtim.
Baca Juga: Romi - Robby Positif Maju dari Jalur Independen
Muslimin menyayangkan itu terjadi di tengah masih kurangnya ASN di Tanjabtim. Padahal, di pemerintahan sebelum Zumi Zola - Ambo Tang, pada pemerintahan Abdullah Hich - Muhammad Juber, itu sangat tabu.
Abdullah Hich menjaga ketat soal pengajuan pindah ASN. Alasannya, Tanjabtim masih kekurangan ASN. Bagaimana isu soal eksodus ASN ini? Mari cek faktanya.
Baca Juga: 1.111 Berkas Dukungan Romi - Robby Tidak Lengkap
Dari data Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Tanjabtim, ketika Ambo Tang memimpin di sisa masa jabatan Zumi Zola, rentang 6 Oktober 2015 hingga 12 April 2016, tercatat sedikitnya 102 SKPP pindah diterbitkan oleh BKD.
SKPP pindah adalah Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran gaji, karena ASN tersebut pindah ke luar daerah.
Baca Juga: BM PAN Tanjabtim Dukung Pilkada Damai
“Itu artinya ada 102 ASN kita yang pindah. Belum saat Pak Zola. Kalau sebanyak itu, saya kira bukan lagi pindah namanya, tapi eksodus,” kata MT ketika keluar dari arena debat.
MT sangat menyayangkan eksodus ASN itu, karena waktu itu Tanjabtim kerap mengeluh kekurangan ASN. Dari data tersebut cukup banyak ASN dengan kompetensi dan keilmuan spesifik.
“Ada sarjana teknik, sarjana keperawatan, sarjana pendidikan, dan ada beberapa tenaga teknis khusus, seperti auditor dan dokter gigi,” ungkapnya.
MT menyebut, di masa Abdullah Hich, dia berjuang keras pelayanan masyarakat bisa optimal. Salah satunya dengan penerimaan CPNS, dan memudahkan ASN luar daerah yang mau mengabdi ke Tanjabtim.
“Tapi di rentang 2012 - 2015 justeru orang mudah sekali pindah ke luar Tanjabtim. Ini harus dipertanyakan, di mana komitmen terhadap daerah ini? Soal yang begitu prinsip saja diabaikan, kok sekarang mau berjanji lagi dengan bahasa-bahasa idealis? Saya kira political will pemimpin harus jelas,” papar MT dengan raut serius.
Menyikapi fakta itu, Dillah Hikmah Sari dan Muslimin Tanja (Dilla - MT) jika nanti memimpin Tanjabtim, pembenahan tata kelola pemerintahan, termasuk tata kelola aparatur dipastikan ideal dan efektif, agar layanan ke masyarakat semakin membaik.
“Jika Dilla - Muslimin memimpin, kami pastikan kewajiban pelayanan kepada masyarakat berjalan efektif, efisien dan akuntabel,” tegas MT. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com