Kelompok yang sudah berjalan 2 tahun tersebut memiliki 80 anak dari Pulau Ujung Sialit, khususnya di Gampong Ujung Sialit, Kecamatan Pulau Banyak, yang melakukan kegiatan membaca dan belajar Bahasa Inggris secara gratis.
Pengajar dalam kelompok tersebut juga secara sukarela mengisi waktu. Mereka menggunakan biaya pribadi untuk memastikan anak-anak di desa mendapatkan pendidikan yang layak.
Baca Juga: Bank Sampah SPIRIT Gelar Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring
Yasra Al-Fariza, Direktur Bank Sampah New Normal dan Ketua Yayasan Hutan Untuk Anak menjelaskan, pengelolaan sampah di pesisir pantai perlu perhatian khusus untuk melindungi ekosistem laut.
Jika ekosistem laut terjaga baik, masyarakat nelayan dapat terbantu, karena ketersediaan ikan di sekitar pulau tercukupi. Masyarakat juga tidak perlu melaut terlalu jauh untuk memancing ikan.
Baca Juga: Coca-Cola Berbagi dengan Pemulung dan Duafa di 14 Lokasi
“Selain itu, pantai di Pulau Banyak terjaga keindahannya sehingga menambah daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara, mendukung perekonomian masyarakat sekitar dan bidang ekowisata,” jelas Yasra.
Kegigihan dan kekompakkan Kelompok Ujung Sialit Belajar perlu diacungi jempol. Dengan keterbatasan fasilitas, peserta tetap melaksanakan kegiatan, seperti mengajar anak-anak serta aksi bersih pantai secara rutin.
Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan, Menaker RI - Coca Cola Jalin Kerjasama
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com