“Kelompok ini didirikan untuk membantu pendidikan anak usia dini, menanam etika dan pelestarian terumbu karang di laut,” tambah Yasra.
Rius selaku Ketua Kelompok Belajar Ujung Sialit mengatakan, pendidikan di desanya sangat tidak maksimal. Banyak yang belum bisa membaca dengan baik. Program belajar itu untuk meningkatkan keterampilan, khususnya membaca dan berbahasa Inggris.
Baca Juga: Bank Sampah SPIRIT Gelar Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring
“Saya bisa berbahasa Inggris bukan karena tingginya pendidikan. Saya bahkan tidak bisa kuliah karena keterbatasan keluarga, tapi saya punya tekad kuat belajar, sehingga bisa berbahasa Inggris,” ungkap Rius.
Ilmu yang dimiliki Rius disalurkan pada anak-anak di pulau ini, meskipun harus berkorban waktu dan biaya. Dia berharap melalui bantuan pendampingan dari BSINN-YNA Indonesia dan CCEP Indonesia, bisa mengatasi kendala operasional. ***
Baca Juga: Coca-Cola Berbagi dengan Pemulung dan Duafa di 14 Lokasi
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com