INFOJAMBI.COM — Dewan Kerajinan Nasional Daerah ( Dekranasda) Provinsi Jambi terus meningkatkan penggunaan aplikasi kriya online, agar para pengrajin dan hasil kerajinan Provinsi Jambi benar-benar siap masuk dalam aplikasi kriya online (mobile application).
Untuk itu, Dekranasda Provinsi Jambi melakukan rapat evaluasi mobile APPS, di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Kamis (14/9). Rapat dihadiri anggota Bidang Kreatif Dekranasda Pusat Ratu Munawaroh Zulkifli, Wakil Ketua Dekranasda Jambi Chairunnisa, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Ujang Hariadi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ariansyah, pengurus Dekranasda kabupaten/kota se-Provinsi Jambi, dan 19 siswa SMK.
Rapat evaluasi dilaksanakan setelah tim Dekranasda Provinsi Jambi selama 37 hari menyelenggarakan sosialisasi aplikasi kriya online kepada para pengrajin di kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.
Pada acara tersebut, Ratu Munawaroh sebagai anggota Bidang Kreatif Dekranasda Pusat banyak menerima masukan dari tim aplikasi kriya online dan pengrajin penerima sosialisasi, ketika mensosialisasikan aplikasi tersebut ke kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.
Ratu berharap dekranasda dan para pengrajin Provinsi Jambi memaksimalkan aplikasi kriya online dan harus didata dengan valid.
"Pertemuan ini biasa tapi bagi kami luar biasa. Ini adalah pijakan untuk berbuat selanjutnya sebelum disebarkan di seluruh nusantara, agar dekranas memiliki data lengkap pengrajin. Kami mendengar kendala di lapangan. Ketika nanti diterapkan di tingkat nasional kami siap menghadapi kendala tersebut," ujar Ratu.
Ratu menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam program ini,karena menurutnya sinergitas dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk meningkatkan dan mengembangkan kriya Indonesia.
"Saya menghimbau seluruh pihak terkait untuk meningkatkan kerjasama dan bersinergi supaya kriya Jambi dikenal lebih luas, terutama masyarakat luar Jambi, yang diharap meningkatkan pemasaran produk-produk kerajinan Jambi, yang selanjutnya bisa meningkatkan kesejahteraan pengrajin serta perekonomian daerah Jambi,” kata Ratu.
Dengan melibatkan siswa SMK diharapkan dapat melahirkan generasi yang peduli terhadap kekayaan budayanya. Ratu sangat berterima kasih pada pengurus dekranasda dan siswa SMK yang serius menjalankan program aplikasi kriya.
Ratu mengatakan, dengan aplikasi kriya tersebut dapat dilihat data para pengrajin di kabupaten/kota se-Provinsi Jambi. Data ini akan sangat detail, ada anyaman, tekstil, batu.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi selaku Ketua Harian Dekranasda, Ariansyah, mengatakan, dengan adanya aplikasi ini maka tahapan-tahapan yang akan dijalankan dapat membawa para pengrajin lebih maju, khususnya di Provinsi Jambi.
Banyak tantangan yang dihadapi tim ketika bekerja di lapangan. Selain data, juga belum terbukanya pengrajin untuk menerima sesuatu yang berkaitan dengan teknologi. Ada pula pengrajin tidak punya rekening, tidak tersedianya jaringan internet, padamnya aliran listrik, tidak mendukungnya siswa di kabupaten, jarak tempuh dari rumah pengrajin ke tempat sosialisasi, sedikitnya jumlah peserta, kurangnya koordinasi antara pengrajin dan pemerintah.
“Inilah tantangan kita. Dengan evaluasi ini kita akan perbaiki. Melalui program ini Pemprov Jambi akan mempelopori generasi muda yang peduli kriya menjadi masyarakat yang mencintai kriya," ujar Ariansyah. (Maria - Humasprov)
Baca Juga: Semangat Sherrin Tingkatkan Kualitas dan Pangsa Pasar Busana Kain Jambi
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com