Dalam orasinya, para orator, mulai dari Ibnu Kboldun, Eko Wahyudi, Ginda Harahap, Amir Akbar dan beberapa emak-emak menilai Gubernur Jambi, Al Haris, tidak mau mendengar keluhan masyarakat.
Dua orang emak-emak bahkan nekat mengambil mik, meminta Al Haris agar segera keluar menemui mereka. Tapi, lagi-lagi Al Haris tidak bergeming.
Baca Juga: Curhat ke Polda Jambi, Sopir Batu Bara Minta Tambang Batu Bara Dibuka Lagi
“Dulu Anda meminta suara kami supaya dipilih jadi gubernur, sekarang kami datang mengadu Anda tidak peduli. Menyesal kami memilih Anda. Untuk 2024 jangan harap kami pilih lagi,” sergah emak-emak itu emosi.
Tiga jam berteriak-teriak di samping gedung dewan tanpa ada hasil, akhirnya para korlap aksi mengambil keputusan menarik warga mundur. Mereka rela mengalah.
Baca Juga: Cari Solusi Penanganan Angkutan Batu Bara, Kapolda Jambi Temui Deputi I Kepala Staf Kepresidenan
Tapi, itu bukan akhir dari perjuangan warga Aurkenali, Mendalo Darat dan Mendalo Laut. Mereka bersumpah akan kembali menggelar aksi dengan massa yang lebih banyak.
“Hari ini kami mengalah. Kami mundur. Tapi jangan dikira kami menyerah. Kami akan terus berjuang sampai jalur khusus angkutan batu bara dan stockpile di Aurkenali, Mendalo Darat dan Mendalo Laut,” tegas Eko.
Baca Juga: DPRD Provinsi Jambi Minta Hentikan Kegiatan Angkutan Batu Bara Selama Mudik
Tidak hanya itu, para korlap dan warga juga sepakat, sesegera mungkin menggelar aksi lanjutan. Bahkan warga akan mengepung rumah dinas maupun rumah pribadi Al Haris.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com