"Tahap awal kami akan membuat perencanaan dulu. Setelah itu kami akan membuat fisiknya, karena kita harus tahu dulu berapa volume-volume dan aliran keluar. Jangan sampai nanti pada pelaksanaan ternyata perencanaan yang dibuat keliru," beber Yazzer.
Menurut Yazzer, rencana pembangunan itu bisa berjalan jika semua pihak bersinergi.
Baca Juga: Satu Pendaki Gunung Kerinci Meninggal
"Kami berharap pihak kabupaten melaksanakannya dulu. Nanti akan direkomendasikan oleh pihak balai. Dari hasil itu kita akan berbagi, kabupaten menangani apa, provinsi menangani apa," jelas Yazzer.
Menurut pria Kerinci ini, tahap awal antisipasi abu vulkanik sudah dilakukan upaya oleh Dinas PUPR Kabupaten Kerinci, berupa normalisasi aliran sungai, dengan mengeruk Sungai Rumpun menggunakan alat berat.
Baca Juga: Gunung Merapi Bererupsi, Kolom Abu Terpantau Setinggi 5000 Meter
Pengerukan dilakukan untuk mengantisipasi aliran abu vulkanik yang dibawa arus sungai masuk ke lahan pertanian dan pemukiman warga.
Baca Juga: Akibat Pembalakan Liar Kawasan Kaki Gunung Kerinci Mulai Rusak
Pengerukan dimulai dari bagian bawah, sehingga abu vulkanik yang muncul tidak meningkat ke atas. Jika itu terjadi bisa lebih membahayakan kawasan pertanian, perkebunan, bahkan pemukiman masyarakat.
"Kami rasa satu alat yang diturunkan Pemerintah Kabupaten Kerinci sudah cukup. Hasil ini nanti akan saya sampaikan kepada pimpinan dan berkoordinasi dengan BWSS VI, sehingga akan ada program yang dilakukan khusus di daerah ini," ungkap Yazzer. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com