INFOJAMBI.COM — Salah seorang anggota DPRD Batanghari, A Butsiyantoni, mengaku menerima laporan dari warga Batanghari. Baru baru ini ada sejumlah warga yang curhat terkait santunan kematian dari Pemkab Batanghari lamban saat pencairan.
"Ada beberapa warga yang curhat. Saya juga belum menanyakan kepada instansi terkait apa kendala lambannya pencairan santunan kematian," kata Butsiyantoni, Rabu (13/12/2017).
Selaku wakil rakyat dirinya berharap jika berkas pengajuan ahli waris sudah dinyatakan lengkap, hendaknya pencairan santunan kematian jangan ditunda tunda.
"Harusnya seperti itu, karena para ahli waris juga berharap dengan bantuan uang santunan kematian dari Pemkab, setidaknya bisa mengurangi beban mereka saat sedekah arwah dan sebagainya," ujar Butsiyantoni.
Plt Kadis Sosial Batanghari, Fauzan, melalui Aryanto selaku Kasubbag Keuangan, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, menjelaskan. lambannya pencairan santunan kematian terjadi karena berkas dari ahli waris banyak yang kurang.
"Saya rasa di bagian keuangan pencairannya tidak pernah dipersulit. Mungkin ada beberapa berkas yang masih kurang harus dipenuhi oleh ahli waris. Jika sudah lengkap pasti dibayarkan," kata Aryanto.
Dijelaskan, untuk proses pencairan dana satunan kematian, paling lama satu minggu setelah proses pemeriksaan berkas lengkap. Kisaran uang santunan kematian Rp 3 juta per jiwa.
" Dinas Sosial Batanghari hanya memfasilitasi ahli waris. Terkadang berkas yang ada dengan kami sudah lengkap, namun saat diperiksa ada yang masih kurang. Nah ini memang harus diikuti sesuai prosedur. Jika berkas salah harus diperbaiki segera," tegasnya.
Laporan kematian yang diterima Dinas Sosial hingga awal Desember 2017 lebih kurang 600 jiwa. "Untuk pencairannya kami hanya mendampingi. Tanpa ada ahli waris yang bersangkutan, santunan tidak boleh dikeluarkan. Harus jelas penerima uang tersebut," katanya. (Raden Soehoer — Batanghari)
Baca Juga: Pemkab Batanghari Serahkan Bantuan Kematian
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE
