KUALATUNGKAL — Direktur PDAM Tirta Pengabuan, Tanjabbar mengeluh. Pasalnya, biaya produksi air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Desa Paritpanting, masih sangat tinggi dibanding tarif penjualan air ke pelanggan.
Kalau dikalkulasikan, biaya pengolahan untuk PDAM Tirta Pengabuan terbilang besar. Bisa lima kali lipat dari tarif air yang hanya Rp 1.500,- per kubik. Ini membuat Direktur PDAM Tirta Pengabuan, Ustayadi Barlian, pusing.
Menurut Ustayadi, IPA di Paritpanting masih difungsikan. IPA yang lama sudah tidak difungsikan lagi. IPA yang baru masih beroperasi, walau biaya produksinya cukup besar.
Mantan anggota DPRD Tanjabbar ini menjelaskan, karena masih besarnya biaya produksi PDAM Tirta Pengabuan, terpaksa mengharapkan subsidi pemerintah daerah. Tahun ini ada bantuan lagi sekitar Rp 5 miliar.
Baca Juga: Syahirsah Warning PDAM dan PLN, Selama Ramadhan Tak Boleh Mati
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com