DPD Dukung Kebijakan Penyederhanaan Dua Level Eselon

| Editor: Doddi Irawan

Rabu, 22 Januari 2020 09:11 WIB

DPD Dukung Kebijakan Penyederhanaan Dua Level Eselon

Penulis : Bambang Subagio
Editor : Dora

INFOJAMBI.COM - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mendukung kebijakan pemerintah menyederhanakan birokrasi menjadi dua level, eselon I dan II.

Penyederhanaan itu bertujuan mewujudkan birokrasi yang netral, profesional, efektif dan efisien, guna mendukung kinerja pemerintah.

Ketua Komite I DPD RI, Agustin Teras Narang, mendukung kebijakan Kementerian PANRB melaksanakan percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi di daerah secara bertahap.

“Kami minta Kementerian PANRB mempersiapkan daerah percontohan pelaksanaan reformasi birokrasi di beberapa pemerintah daerah," kata Teras, dalam raker dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB), Tjahjo Kumolo, di Ruang Rapat Komite I Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (21/1/2020).

Anggota DPD RI dari Papua Barat, Filep Wamafma, menilai perlu sosialisasi lebih lanjut kebijakan perampingan eselon III dan IV di daerah.

Menurutnya, diperlukan sosialisasi yang intensif, sehingga kepala daerah memahami kebijakan ini menguntungkan demi kebijakan negara dan daerah yang lebih baik.

“Mungkin di Jakarta dan sekitarnya kebijakan ini biasa-biasa saja, tapi saya bayangkan di Papua orang itu ngotot untuk naik eselon. Barusan Gubernur melantik eselon III dan eselon IV, berarti belum sinergi hingga di daerah," katanya.
Menteri PANRB, Tjahjo Kumolo menjelaskan, mekanisme pengalihan jabatan dengan berbagai tahapan.

Misalnya, identifikasi jabatan administrasi pada unit kerja, pemetaan jabatan dan pejabat administrasi terdampak, pemetaan jabatan fungsional yang dapat diduduki pejabat terdampak, penyelarasan tunjangan jabatan fungsional dengan tunjangan jabatan administrasi, dan penyelarasan kelas jabatan fungsional dengan kelas jabatan administrasi.

“Inilah yang kita inginkan satu tahun selesai, termasuk menyederhanakan tata caranya. Sekarang sudah mulai, seperti Kementerian PANRB, Kemenkeu, Kemendikbud, tetapi yang paling penting adalah merubah pola pikir eselon," jelasnya. ***