PENULIS : BAMBANG SUBAGIO
EDITOR : M ASRORI S
Baca Juga: Irmanputra Sidin: DPD Tak Perlu Penguatan
INFOJAMBI.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Akhmad Muqowam, mengapresiasi kehadiran Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta.
MRT diyakini menjadi salah satu solusi untuk mengurai kemacetan Jakarta yang selama dua dasawarsa ini, selalu menjadi problematika ibukota.
Baca Juga: Farouk Muhammad : Kami Pimpinan Sah DPD
"Pembangunan MRT salah satu bagian dari transportasi yang aman dan massal, sehingga diharapkan bisa mengurangi kemacetan dan membantu pergerakan masyarakat menjadi lebih cepat," ujar Muqowam, saat berkunjung ke Gedung Administrasi Depo di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2019).
Meski masih jauh, jika dibandingkan negara lain, Muqowam menilai MRT di Indonesia saat ini, sudah maksimal. Keberadaan MRT yang perlu perhatikan, adalah penyesuaian dengan budaya masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Wagub Harap APPSI – DPD Semakin Solid Perjuangkan Pembangunan Daerah
“Tadinya yang mau dipakai model Jepang, tapi karena ada budaya masyarakat dan kebiasaan yang ditemukan di Jakarta, maka harus disesuaikan, kalau copy paste dengan yang di luar negeri dalam beberapa tahap nanti baru bisa sama,” kata Muqowam, saat diterima Muhammad Effendi (Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta) dan Kamaluddin (Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta).
Muqowam berpendapat, satu masalah yang menjadi tantangan, yaitu meng-edukasi masyarakat cara menggunakan MRT yang baik dan benar.
“Sekarang baru pada tataran awal, sehingga masih perlu sosialisasi, edukasi dan menjadi salah satu pintu masuk modernisasi MRT. Saya kira sebagai sebuah tahap awal, sarana dan prasarana sudah memadai,” ujar Akhmad Muqowam.
Muhammad Effendi, menjelaskan, di tahun 2030, PT MRT Jakarta akan menyelesaikan jalur MRT sepanjang 230 km. Dari sisi operator juga akan menjadi world class operator.
Salah satu caranya, adalah dengan melakukan benchmark ke berbagai negara seperti Bangkok, Hongkong dan Singapura.
"Jadi tidak hanya satu negara, dengan bekal itu kita bisa ambil yang cocok dengan negara kita. Tahun 2023 kita bisa sebanding dengan Singapura," jelasnya.
Effendi menambahkan yang menjadi tantangan terbesar saat ini, adalah mengedukasi masyarakat cara men-tap kartu di passenger gate. Bagi penumpang yang belum terbiasa, bisa menyebabkan passenger gate error, sehingga antrian jadi panjang.
"Kita harus menambah karyawan di setiap passenger gate, mudah-mudahan 2-3 bulan nanti akan lancar. Tapi kita senang, tugas kita bukan hanya menyediakan transportasi, tapi mengedukasi masyarakat," urainya.
Dikesempatan itut, Kamaluddin menambahkan informasi, hingga saat ini MRT mampu mengurangi kemacetan hingga 8 persen.
"Targetnya, bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen. Kita akan tingkatkan dengan integrasi antar moda dan gedung-gedung," pungkasnya.***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com