DPD RI : Perlu Hubungan Bilateral People to People

| Editor: Muhammad Asrori
DPD RI : Perlu Hubungan Bilateral People to People


PENULIS : BAMBANG SUBAGIO
EDITOR : M ASRORI S

Baca Juga: Hubungan Bilateral RI-AS Diharapkan Semakin Erat





Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono (kanan) Foto/Bambang Subagio.




INFOJAMBI.COM - Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono, mengatakan, kerja sama Indonesia dengan China, untuk membuat jalur sutra sangat penting, mengingat Indonesia dan China sama-sama memiliki kawasan maritim yang luas. Sehingga Indonesia harus belajar dengan China dalam mempertahankan kedaulatannya.





“Kita juga harus belajar dengan China dalam mempertahankan kedaulatan lautnya,” ujar Nono dalam peluncuran ‘Silk Road Community Building Initiative in Indonesia & Indonesia-China NGOs Dialogue di Jakarta, Jum'at (21/6/2019).

Baca Juga: Phobia terhadap Muslim, Presiden Amerika Adakan Kerjasama dengan Negara Muslim





Nono mengatakan, Indonesia saat ini sedang dalam transisi besar bila dilihat dari perdagangan dunia. Sekitar 70 persen negara di Asia Pasifik, sebagian besar melalui transportasi laut atau maritim.





“Maka itu, posisi Indonesia yang sangat strategis berdasarkan hukum laut, harus menjaga keamanan dan stabilitas kedaulatan laut kita,” katanya.

Baca Juga: Irmanputra Sidin: DPD Tak Perlu Penguatan





Di sisi lain, Nono, menjelaskan saat ini kondisi ekonomi China lebih baik dibandingkan negara-negara di Asia. Fakta-fakta itu harusnya menyakinkan Indonesia perlu pendekatan baru, untuk mensejahterahkan rakyat dan menentaskan kemiskinan.





“Itulah sebabnya, ikatan bilateral kedua negara tidak harus goverment to goverment. Model hubungan bilateral kedua negara perlu juga people to people, agar kedua negara bisa lebih dalam ikatan emosinalnya,” kata Nono.





Selain itu, potensi kerja sama Indonesia dan Tiongkok, melalui pendekatan people to people bisa menjadi trigger. Seperti strategi untuk menggurangi kemiskinan di China, dalam menciptakan lapangan kerja yang masif dan berkelanjutan.





“Tiongkok membangun pembangunan dimulai dari desa pada sektor pertanian dan pengembangan UMKM-nya,” ujar Nono.





Nono menilai, Indonesia juga perlu merubah persepsi pengembangan UMKM, agar tidak kalah saing dengan Tiongkok. Bahkan UMKM di Tiongkok, bisa menciptakan onderdil pesawat terbang dan mobil.





“Di Indonesia hanya baru dibidang garmen atau cemilan dan lainnya, tentu kita kalah saing dengan Tiongkok. Maka harus ada kemauan dari segenap kompenen bangsa, untuk mengubah persepsi ini, Indonesia pasti bisa,” kata Senator Maluku, Nono.***


BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya