PENULIS : BAMBANG SUBAGIO
EDITOR : DODDI IRAWAN
Baca Juga: Presiden Korsel Diduga Kuat Terlibat Skandal Korupsi
INFOJAMBI.COM - Anggota Fraksi Nasdem, Hamdhani, berharap sengketa khususnya menyangkut perang dagang antara Jepang dan Korsel segera berakhir.
Parlemen Indonesia akan berupaya maksimal untuk mewujudkan perdamaian dan mengakhiri pertikaian tersebut.
Baca Juga: Pasangan Seleb Top Korea Pilih Berbulan Madu di Bali
Langkah berikutnya tinggal dilanjutkan di pejabat tinggi pemerintahan dalam membantu penangangan hubungan bilateral.
“Fraksi Nasdem mengimbau agar Korsel dan Jepang segera mengakhiri sengketa bidang ekonomi tersebut. Jangan berlarut-larut, karena bagaimanapun kedua negara itu merupakan sahabat Indonesia, “ kata Hamdhani usai menerima kunjungan kerja Direktur Bidang Politik, Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Takonai Susumu kepada pers di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Baca Juga: Al Haris Lobi Jepang, Dapat Dua Mobil
Pertikaian Jepang dengan Korsel kembali memanas setelah pernyataan resmi Tokyo menyebut beberapa perusahaan Korsel tidak mengelola bahan kimia dengan baik.
Sementara sebuah laporan Jepang mengungkap beberapa persediaan untuk Korsel mungkin akan diputus kontraknya.
Namun, Seoul membantah hal itu dengan mengatakan telah memberlakukan pembatasan perdagangan pada bahan-bahan sensitif.
Perselisihan diperikirakan mencapai klimaks pekan depan ketika Jepang dijadwalkan akan membuat pengumuman negara Korsel akan dihapus dari daftar mitra dagang mereka.
Konsekuensinya, mengharuskan perusahaan Jepang mendapatkan verifikasi ekspor tambahan pada ratusan produk sebelum menjualnya ke perusahaan Korea.
Hamdhani mengatakan kesepakatan damai duo Korea (Korsel-Korut) pasca silang sengketa selama lebih dari enam dekade, hendaknya diwujudkan dengan perdamaian dua negara besar di Asia tesebut.
“Dunia dan kita semua bersyukur karena Korea Selatan-Korea Utara sudah berdamai. Tetapi, dunia tetap harus mendorong agar tercapai perdamaian Jepang dengan Korea, “ ujar anggota Group Kerja Sama Bilateral (GKSB) Korea Selatan tersebut.
Hamdhani tak mengelak perseteruan antara Jepang dan Korsel meruncing mengenai kewajiban pemberian kompensasi oleh perusahaan Jepang kepada pekerja paksa asal Korsel di masa Perang Dunia II.
“Konflik yang mengemuka antara Korsel dengan Jepang berpotensi menggangu perdamaian yang tercipta di Semenanjung Korea,“ katanya. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com