DPR Kutuk Kekerasan Terhadap Anggota TNI/Polri di Papua

| Editor: Wahyu Nugroho
DPR Kutuk Kekerasan Terhadap Anggota TNI/Polri di Papua


PENULIS : BAMBANG SUBAGIO
EDITOR : WAHYU NUGROHO

Baca Juga: Aparat Harus Bertindak Tegas, Stop Geng ‘Klithih’ dan Kekerasan!









INFOJAMBI.COM - Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari mengutuk tindakan gerakan separatis bersenjata (GSB) yang terjadi di Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019), yang mengakibatkan satu anggota TNI gugur dan tiga anggota Polri terluka. Kharis meminta penegak hukum segera menangkap semua pelaku, dalang dan aktor intelektual tersebut.





“Jangan ada sejengkalpun tanah Indonesia yang di bawah kendali GSB dan melakukan kekejian terhadap Prajurit dan Rakyat  Indonesia" katanya dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (28/8/2019).

Baca Juga: Ruang Penyimpan Arsip Dokumen Pansus Angket Pelindo II DPR RI Terbakar





Menurut anggota DPR dari Fraksi PKS ini, TNI/Polri dan BIN sudah mempunyai data dan infomasi intelijen terkait kasus tersebut dan menganalisis situasi dan kondisi di lapangan untuk mengambil langkah-langkah/tindakan lain yang diperlukan.





“Ini bukan lagi soal kelompok kriminal, ini menciderai kedaulatan NKRI, setiap jengkal tanah Republik ini harus aman dari setiap rongrongan kelompok macam ini," katanya.

Baca Juga: Refleksi HUT ke-72 DPR Taufik Kurniawan : Kritik DPR Secara Konstruktif





Kharis berpendapat Pemerintah harus jadikan krisis Papua ini sebagai prioritas yang harus segera ditangani, sebelum jatuh korban lebih banyak lagi. "Bila kita gagal menangani krisis Papua, bisa jadi akan membawa negara kita ke arah perpecahan dan disintegrasi yang merembet di mana-mana. ” tegas Kharis.





Anggota DPR asal Solo ini menilai aksi GSB ini juga harusnya membuka mata dunia agar proporsional melihat masalah di Papua. "Jangan sampai kita menyia-nyiakan pengorbanan nyawa, darah, keringat dan air mata yang sejak berpuluh puluh tahun lamanya tumpah di sana. Terutama pengorbanan para pahlawan yang berguguran merebut dan mempertahankan kedaulatan kita di Papua," katanya.***


BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya