INFOJAMBI.COM - Panitia khusus (pansus) konflik lahan DPRD Provinsi Jambi menerima audiensi empat kelompok tani dari Kumpeh Ulu dan Tanjung Jabung Timur, Kamis (13/1/2022).
Keempat kelompok tani ini berkonflik dengan pihak perusahaan. Mereka menilai perusahaan menyerobot lahan yang menjadi lahan desa.
Ketua Pansus Konflik Lahan DPRD Provinsi Jambi, Wartono Triyan Kusumo mengatakan, pansus akan mempelajari dan mengkaji persoalan yang dihadapi kelompok tani ini.
Pansus akan memanggil pihak-pihak terkait untuk menyesuaikan dengan apa yang disampaikan kelompok tani.
"Di Muarojambi ada perusahaan yang belum punya HGU, tapi terus mengeruk lahan. Kami bisa minta klarifikasi. Di Tanjung Jabung Timur ada konflik beralih dengan pemerintah daerah. Ini juga nanti dipanggil dan didalami. Kita cari kebenaran yang disampaikan kelompok tani terhadap pihak yang berkonflik," kata Wartono.
Pertemuan dengan kelompok tani baru permulaan, karena masih dalam tahap pendalaman atau perlengkapan alat bukti.
"Setelah alat bukti cukup, akan beralih ke perusahaan. Endingnya kami akan membuat keputusan, rekomendasi bahwa nanti perusahaan-perusahaan yang tidak menjalankan tugas dengan baik akan ditarik oleh negara,” ujar Wartono. | rel
Baca Juga: Kerjasama Pembangunan Pasar Angsoduo dan JBC Disepakati
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com