INFOJAMBI.COM — Anggota DPRD Provinsi Jambi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohd Rendra Ramadhan Usman, mendorong Pemerintah Provinsi Jambi memperoleh Proyek Strategis Nasional (PSN) dari pemerintah pusat tahun 2026.
Rendra paham betul, pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak. PSN adalah kewenangan pemerintah pusat. Namun, menurut Rendra, harus ada inisiatif yang lebih kuat lagi dari Pemprov Jambi "menjemput bola" PSN.
Baca Juga: Haris - Khafid Semarakkan Puncak HKN ke-52
“Harus jemput bola. Partai gubernur kita, PAN, adalah partai pengusung Presiden Prabowo Subianto. Semoga gubernur segera berkoordinasi ke pusat," ujar Rendra, usai mengikuti rapat paripurna pelantikan Samsul Ridwan sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, kemarin.
Rendra menggarisbawahi, potensi besar yang dimiliki Provinsi Jambi masih bergantung pada daerah lain untuk mengekspor produk. Asal tahu saja, justeru itu menjadi keuntungan bagi provinsi lain.
Baca Juga: Pemprov Diminta Cepat Perbaiki Jalan Putus Depan Kodim
Luas perkebunan kelapa sawit di Jambi mencapai sekitar 1,1 juta hektar, dan ekspor Crude Palm Oil (CPO) masih harus melalui Pelabuhan Dumai, Provinsi Riau. Kondisi itu berimbas negatif pada harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang ditanam petani.
Rendra menjelaskan, Kabupaten Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur merupakan penghasil komoditas laut, seperti udang ketak. Sebagian hasilnya untuk konsumsi pasar ekspor. Selain itu ada Pinang Betara, yang memiliki reputasi sebagai salah satu pinang terbaik di dunia.
Baca Juga: Al Haris Lantik Pengurus HMPM Padang
Begitu juga kopi yang ditanam di Kabupaten Kerinci, Merangin dan Tanjungjabung Barat, serta kayu manis yang sudah menembus pasar dunia. Ekspornya masih melalui Pelabuhan Teluk Bayur, di Kota Padang, Sumatra Barat dan Pelabuhan Belawan, Sumatra Utara.
Putra ayahanda Usman Ermulan ini menilai, jika ekspor produk-produk unggulan itu dapat dilakukan langsung melalui pelabuhan yang ada di Jambi, pasti memberi dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya Provinsi Jambi.
“Alangkah naifnya Provinsi Jambi hanya menonton barang-barangnya transit ke daerah lain sebelum akhirnya diekspor. Seharusnya Jambi bisa, sebagai daerah strategis, secara geografis dekat dengan negara-negara ASEAN, seperti Singapura dan Malaysia," ungkap Rendra.
Rendra menyayangkan khusus pada 2025 ini Provinsi Jambi tidak mendapat kucuran PSN. Padahal Jambi merupakan bagian integral dari Indonesia yang seharusnya bisa mendapatkan porsi tersebut.
"Jambi ini bagian dari negara Indonesia,” tegas Rendra. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com