Dukungan Partai Bekarya Untuk Al Haris Dianulir....?

| Editor: Admin
Dukungan Partai Bekarya Untuk Al Haris Dianulir....?

LAPORAN : PM
INFOJAMBI.COM - Rekomendasi Partai Bekarya untuk mengusung Bupati Merangin, Al Haris menjadi Calon Gubernur Jambi dianulir oleh pengurus Partai Bekarya hasil Munaslub Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (11/7).

Munaslub juga menunjuk Mayjen TNI Purn Muchdi Pr dan Sekjend terpilih Badaruddin Andi Picunang sekaligus Ketua dan Sekretaris Formatur dalam Tim Formatur yang terdiri dari 5 (lima) orang yang akan menyusun pengurus DPP Partai Beringin Karya (berkarya) periode 2020-2025.

Musyawarah luar biasa (Munaslub) Partai Berkarya tetap menghasilkan keputusan krusial meski dibubarkan Hutumo Mandala Putra atau Tommy Soeharto. Munaslub yang digelar oleh Presidium Penyelamat Partai Berkarya itu.

Tidak hanya mengenai pucuk pimpinan partai yang dihasilkan dalam Munaslub Berkarya. Dalam munaslub tersebut juga diputuskan bahwa Berkarya mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

"Partai Berkarya mendukung pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden RI Bapak Jokowi dan Wakil Presiden RI Bapak KH Ma'ruf Amin sebagai pasangan dalam pilpres hasil Pemilu 2019 yang sah," kata Sekjen Partai Berkarya terpilih, Badaruddin Andi Picunang dalam keterangan tertulisnya kepada media Minggu (12/7/2020).

Walaupun berbeda sikap dengan Tommy, Munaslub Berkarya tidak mengesampingkan sosok Presiden ke-2 RI Soeharto. Buktinya, salah satu hasil Munaslub Berkarya yakni meminta negara menyematkan penghargaan kepada Soeharto sebagai pahlawan nasional.

"Partai Berkarya meminta kepada negara agar Presiden RI kedua Bapak Pembangunan H. Muhammad Soeharto diberi gelar pahlawan nasional yang telah berjasa dengan wacana trilogi pembangunannya dengan jaminan keamanan, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di segala bidang," ujar Picunang.

Namun, Munaslub Berkarya memutuskan untuk menganulir kebijakan pengurus partai yang telah dikeluarkan sebelumnya. Salah satu kebijakan yang dianulir, yakni mengenai rekomendasi Pilkada Serentak 2020.

"Menganulir beberapa kebijakan pimpinan partai sebelumnya terkait SK pengurus di semua tingkatan yang cacat hukum dan rekomendasi Pilkada 2020 tanpa prosedural," terang Picunang.

Acara munaslub sempat ditunda karena adanya sekelompok orang yang mengatasnamakan Angkatan Muda Partai Berkarya (AMPB) yang mengawal kedatangan Tommy Soeharto dan Priyo Budi Santoso ke arena munaslub. Tommy kemudian membubarkan munaslub karena dinilai illegal dan inkonstitusional olehnya.

Bahkan, sebelum munaslub digelar, kelompok yang mengaku AMPB melakukan sejumlah aksi merusak barang munaslub. Namun, pada akhirnya, munaslub tetap digelar dengan menghasilkan sejumlah keputusan seperti yang telah dijelaskan di atas.|||

Baca Juga: Haris - Khafid Semarakkan Puncak HKN ke-52

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya