JAKARTA - Malam pergantian tahun ini, harian Republika kembali menggelar acara dzikir bersama dan parade tausiyah di tiga kota besar, di Indonesia.
Kegiatan bertajuk Dzikir Nasional ini, serentak dilaksanakan di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, Sabtu (31/12), masing masing di Masjid At Tin Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Masjid Pusdai Bandung, dan Masjid Syuhada Yogyakarta.
Di Jakarta, rangkaian Dzikir Nasional sudah dimulai sejak Jumat (30/12) ba'da shalat Jumat, hingga petang dengan kegiatan donor darah, bazar buku, dan pertunjukan musik Islami Republikustik, oleh kelompok musik Islami SAFALAS di area halaman Masjid At Tin.
Kemudian Sabtu (31/12), acara akan berlangsung sejak pagi hari hingga Ahad (1/1) dini hari. Di pagi hari, akan dilaksanakan Fun Science and Mathematics bagi anak-anak yang menyambung dengan acara Talkshow Cahaya Hati ba'da shalat ashar. Talkshow akan diisi oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Peggy Melati Sukma.
Selanjutnya, kegiatan utama bakal berlangsung selepas shalat maghrib yang akan dibuka Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin.
Adapun tausiyah dan dzikir nasional akan diisi Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Wakil Sekjen MUI Ustaz Tengku Zulkarnain, Ustaz Arifin Ilham, Pendiri Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Ridwan Hasan Saputra, dan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Menurut Ketua Panitia Dzikir Nasional Republika 2016, Nur Hasan Murtiaji, Dzikir Nasional merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan Republika setiap malam pergantian tahun sejak 2002. Acara ini digelar sebagai alternatif bagi masyarakat dalam mengisi kegiatan di akhir tahun.
“Acara Dzikir Nasional dilandasi keinginan Republika memberikan alternatif kegiatan yang lebih bermanfaat pada malam pergantian tahun,” kata Nur Hasan.
Karena itu, Nur Hasan Murtiaji. yang juga Wakil Pemimpin Redaksi Republika, mengajak para jamaah untuk ikut menghadiri dan menyemarakkan acara parade tausiyah dan zikir bersama tersebut.
Dalam acara itu, jamaah akan diajak untuk melakukan introspeksi dan kontemplasi. Instrospeksi diri atas keberadaannya sebagai makhluk Tuhan dan juga mengevaluasi diri dalam hubungannya dengan sesama manusia.
Diharapkan, momentum pergantian tahun yang diisi dengan melakukan muhasabah diri dan berzikir bersama, serta menyimak paparan dan nasihat dari para ulama, ustaz/ustazah akan menjadi semangat dan tenaga baru dalam merancang masa depan yang lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya.
Kedepan, acara Dzikir ini diharapkan tak hanya menjadi alternatif, tapi bisa menjadi gerakan dalam mengisi malam pergantian tahun.
“Republika bisa menjadi yang terdepan dalam meramaikan malam pergantian tahun dengan aktivitas yang lebih bermanfaat,” kata Nur Hasan. (infojambi.com)
Laporan : Bambang Subagio ll Editor : M Asrori
Baca Juga: Al Haris Apresiasi “Tambang Emas Bershalawat”
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com