PENULIS : TIM LIPUTAN
EDITOR : WAHYU NUGROHO
Baca Juga: Dzikir Nasional dan Parade Tausiyah di Tiga Kota Besar
INFOJAMBI.COM - Perhelatan Dzikir Penyair yang dilaksanakan Teater Tonggak Jambi pada Rabu (15/05/2019) malam menjadi ajang memperat silaturahmi dan diskusi kebudayaan antar seniman di Provinsi Jambi.
Ketua pelaksana Dzikir Penyair 2019, Putra Agung, menjelaskan, program ini sudah terlaksana sejak tahun 2003 silam dan dilaksanakan sebagai wahana kontemplasi spiritual yang terdedah dalam bentuk musikalisasi dan pembacaan puisi.
Baca Juga: Al Haris Apresiasi “Tambang Emas Bershalawat”
"Selain itu, Dzikir Penyair mampu menjadi wadah bersilahturahmi dan diskusi antar seniman. Kita juga ingin membangkitkan kembali Dewan Kesenian Jambi yang sempat lama vakum," urainya usai acara.
Dalam acara tersebut, pembacaan puisi ditampilkan oleh penyair EM Yogiswara, Didin Siroz, Wendy, Medy, serta pembacaan sajak dari anggota Teater Tonggak yaitu Eso Pamenan, Syarifah Parida, Paridah, Hendry Nursal. Selain itu, atraksi musikalisasi puisi dari Teater Alif dan Kerlip dengan nada-nada dan syair bernuansa Islami bergema di gedung Teater Arena - Taman Budaya Jambi.
Baca Juga: Polres Merangin Gelar Dzikir Bersama
Penyair yang juga pentolan Teater Art in Revolt (AiR), EM Yogiswara, juga menyampaikan apresiasinya jelang pembacaan puisi terhadap perhelatan Dzikir Penyair 2019.
"Ini adalah kegiatan bagus, di Jambi tidak ada yang ada di luar sana, ini satu-satunya di Jambi," tutur EM Yogiswara.
Sementara itu, Didin Siroz, pembina Teater Tonggak, menceritakan Dzikir Penyair adalah kegiatan mandiri Teater Tonggak yang kontinyu dilaksanakan dengan merangkul berbagai pihak yang saling melengkapi.
"Dzikir Penyair akan terus dipertahankan dan ini kegiatan mandiri dan kami tetap berkerjasama dengan berbagai pihak. Mulai dari TBJ, pernah berkolaborasivbersama museum Jambi. Ini momen silaturahmi yang hangat dan penuh sukacita," ungkap Didin Siroz.
Tampak hadir seniman teater dari berbagai komunitas. Maestro seni rupa, perwakilan HSRI, pemusik, Kantor Bahasa Jambi, fotografer, sastrawan, Ketua KPU Kabupaten Tanjabtim dan juga dihadiri pendiri Teater Tonggak, yaitu Edi Kuncoro dan Jefri ADP.
Dzikir Penyair juga diwarnai dengan ceramah dari dai cilik serta pemberian santunan berupa peralatan salat kepada puluhan santri dari Pondok Pesantren Da'arul Huffaazh.
Secara terpisah, Ketua pelaksana, Putra Agung, menerangkan, Dzikir Penyair 2019 mengambil tema "keberagaman dalam kedamaian". Tema ini sengaja dipilih pasca hiruk-pikuk politik yang banyak menyita perhatian masyarakat serta beberapa kali tampak nyaris menciderai silahturahmi sesama umat beragama.
"Rencananya, perhelatan Dzikir Penyair 2020 akan digelar dari penjara ke penjara," papar Agung.
Sementara itu, Ketua Teater Tonggak, Eso Pamenan, mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan kehadiran para seniman dalam kegiatan ini. Selaku ketua Teater Tonggak, Eso juga mengucapkan apresiasi yang tinggi dan terima kasih atas sumbangsih berbagai pihak, diantaranya, Didin Siroz Kepala TBJ, Bank 9 Jambi, Abu Bakar Jamaliah (senator DPD RI), Firdaus, Kabag Humas Tanjab Barat, Eppi (anggota DPRD Provinsi Jambi), Letkol M Arry Yudistira (Dandim 0419/Tanjab).
"Kami bersyukur di bulan Ramadan ini bisa terus melaksanakan Dzikir Penyair sehingga silaturahmi kita dapat terus terjaga. Bantuan personal baik dari para hamba Allah, keluarga besar Teater Tonggak, serta partisipasi pemberitaaan dari para insan pers di Jambi sungguh luar biasa. Semoga Allah SWT memberikan pahala atas kebaikan di bulan Ramadhan ini," urai Eso Pamenan menutup obrolan.***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com