EE Mangindan: Tantangan Utama Bangsa Menjaga Kemajemukan

| Editor: Muhammad Asrori
EE Mangindan: Tantangan Utama Bangsa Menjaga Kemajemukan

INFOJAMBI.COM - Wakil Ketua MPR, EE Mangindan, menegaskan, tantangan utama bangsa saat ini, bukanlah melawan penjajah atau pemberontak.

Bukan pula adanya gejala kuat, untuk mengubah dasar Negara atau bentuk negara seperti yang terjadi dalam sejarah kehidupan berbangsa di Indonesia.

"Tantangan bangsa saat ini, adalah menjaga kemajemukan dan rasa persatuan yang merupakan kekayaan dan kekuatan sekaligus menjadi tantangan bagi pembangunan bangsa Indonesia," ujar Mangindaan, saat membuka seminar nasional "Merawat Kebhinnekaandalam Menguatkan Keindonesiaan" di Jakarta, Sabtu (7/10).

Hadir dalam acara seminar itu, diantaranya anggota F-PD, Hj Melani Leimena Suharli, Fandi Utomo, Muslim dan anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Nuning Rpdiyah, anggota Komnas Perempuan (2010-2014) Andy Ventriyani dan tokoh agama Masyhuril Khamis.

Mangindaan menambahkan, tantangan kemajemukan itu sangat terasa ketika bangsa Indonesia membutuhkan kebersamaan dan persatuan dalam menghadapi dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara baik dari dalam maupun luar negeri.

"Kemajemukan menjadi faktor sangat menentukan, dalam perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia, masa lalu, masa kini dan masa depan," kata mantan Ketua komisi V DPR itu.

Politisi dari Fraksi Partai Demokrat itu, mengatakan, adanya globalisasi yang digerakkan oleh perdagangan dan kemajuan teknologi saat ini, telah melancarkan arus pergerakan orang, barang, uang dan informasi telah memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Tapi jika tidak diwaspadai dapat menjadi potensi yang membahayakan keutuhan NKRI.

"Merawat kebhinnekaan untuk menjaga NKRI, tugas kita bersama. Merawat kemerdekaan perlu dilakukan untuk membuka dan memperluas ruang pergaulan inklusif antar berbagai kelompok komunitas lintaa agama, lintas etnis dn golongan untuk mencegah terjadinya perpecahan dan ketegangan akibat praktek bernegara," ujar Mangindaan. ( Bambang Subagio - Jakarta )

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya