LU industri pengolahan tercatat tumbuh 4,73% (ctc). Pertumbuhan lebih tinggi tertahan oleh kinerja LU pertambangan yang masih terkontraksi sebesar 0,87% (yoy), dampak dari pengetatan operasional jalur angkutan via darat dan sungai.
Dari sisi pengeluaran, ekspor tumbuh 3,54% (ctc), meningkat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat terkontraksi sebesar 1,69% (ctc).
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Jambi Meningkat Berkat Sawit dan Karet
Selanjutnya, konsumsi RT masih menjadi penyumbang utama perekonomian Provinsi Jambi yang tumbuh 4,41% (ctc), lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh 4,19% (ctc). Kemudian, investasi PMTB tercatat tumbuh 6,78% (ctc), melambat dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh 9,88% (ctc).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi, Warsono mengungkapkan, kedepan Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, untuk memitigasi dampak risiko masih tingginya ketidakpastian global.
Baca Juga: Herman Khaeron: Ada Empat Penopang Pertumbuhan Ekonomi
Koordinasi kebijakan dengan pemerintah pusat dan daerah ditempuh melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).
Koordinasi kebijakan moneter dan fiskal juga diperkuat, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan momentum pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia terus mempererat sinergi kebijakan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), guna menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha.
Baca Juga: H Al Haris Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Bank Indonesia juga terus memperkuat kerja sama internasional pada area kebanksentralan, antara lain melalui konektivitas sistem pembayaran dan transaksi menggunakan mata uang lokal, serta fasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan di sektor prioritas bekerja sama dengan instansi terkait. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com